Lamongan – Salah satu mahasiswa asal Lamongan yang tengah menempuh pendidikan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China dikabarkan dikarantina pihak setempat untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Lamongan terus memantau perkembangan mahasiswa bernama Premasti Ardita Cahyani, 23, asal Desa Brondong, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan. Dia merupakan mahasiswa Unversitas Negeri Surabaya (Unesa) yang mendapatkan beasiswa untuk menempuh studi Bahasa Mandarin di Kota Wuhan.
Sekda Kabupaten Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan kalau pihaknya kasih terus melakukan komunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di China. “Bersama rektor Unesa kita sudah koordinasi dengan KBRI di China,” katanya saat dikonfirmasi lenteratoday.com, Selasa (28/1/2020).
Dia menandaskan bahwa pihaknya juga terus menkoordinasikan semua langkah langkah yang harus dilakukan dengan KBRI di China. Termasuk pemantauan kondisi kesehatan mahasiswa yang akrab dengan panggilan Memes tersebut. “Sementara ini (kondisi Memes) baik baik saja,” kata Yuhronur.
Sementara itu, Orang tua dari Pramesti Ardita Cahyani, Elly mengatakan kalau putrinya belajar di Central China Normal University (CCNU) Kota Wuhan. Dia menjelaskan kalau anaknya itu mendapat beasiswa belajar Bahasa Mandarin di China sejak enam bulan lalu. Di Unesa, lanjutnya, Memes juga menempuh jurusan Bahasa Mandarin
Mendengar kondisi anaknya, Elly mengakui sangat cemas. Terlebih lagi saat ini Kota Wuhan sedang dikarantina secara massal untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. “Namanya ibu, pasti khawatir,” katanya. (ufi)