Stadion Brantas Siap Kembali ke Fungsi Semula, Pasar Induk Among Tani Direncanakan Beroperasi 24 Jam

MALANG (Lenteratoday) – Pembongkaran bangunan bekas relokasi Pasar Pagi Stadion Brantas, Kota Batu, telah mencapai setengah jalan. Pemerintah Kota (Pemkot) Batu menargetkan pembongkaran selesai dalam dua bulan ke depan, membuka jalan bagi pengembalian fungsi stadion.

Sementara itu, Pasar Induk Among Tani disiapkan untuk menjadi pusat yang akan menampung pedagang dari pasar relokasi tersebut, dengan rencana operasional selama 24 jam untuk menampung mereka. Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengatakan, rencana relokasi ini akan melibatkan lebih dari 1.000 pedagang dan diharapkan berjalan lancar untuk mendukung aktivitas ekonomi Kota Batu.

“Kemarin sudah melihat langsung proses pembongkaran pasar sementara yang diperkirakan lebih cepat dari perkiraan. Fokusnya adalah segera tuntas dan bersih dari sampah maupun sisa bangunan non-permanen,” ujar Pj Aries, Kamis (2/5/2024).

Diketahui, luas area yang dibongkar mencakup sekitar 4.544 meter persegi, dengan kontrak lelang pembongkaran senilai Rp159.580.000. Pemkot Batu sendiri telah memulai proses pembongkaran kios pasar pagi di luar Stadion Brantas pada pertengahan April 2024 lalu.

Lebih lanjut, pedagang yang terdampak oleh pembongkaran tersebut akan dipindahkan ke Pasar Induk Among Tani. Rencana relokasi ini akan dimulai pada 6 Mei 2024, dengan total 1.034 pedagang yang bakal direlokasi. Mereka akan ditempatkan sesuai zonasi, seperti area pangan basah, pangan kering, siap saji, dan non-pangan.

Baca Juga :  Pemkot Batu dan BPJS Ketenagakerjaan Lindungi Pedagang Kota Batu

“Pemerintah Kota Batu telah menyiapkan tempat relokasi di Pasar Induk Among Tani. Pedagang akan ditempatkan sesuai zonasi dengan ukuran los 1 x 2 meter,” jelas Aries.

Sementara untuk jam operasional pedagang yang direlokasi akan diatur mulai pukul 22.00 hingga 07.00 WIB, untuk menghindari benturan aktivitas dengan pasar induk pada siang hari.

“Jika ada pedagang yang melanggar aturan, kami tidak akan segan-segan memberikan sanksi. Tujuan utamanya adalah menjaga ketertiban dan kenyamanan bersama,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Diskoperindag Kota Batu, Aries Setiawan, memastikan kesiapan operasional ini. Menurutnya, Pemkot Batu akan menyediakan kelistrikan dan parkir khusus bagi pedagang dengan tarif harian Rp2.000.

Untuk keperluan lainnya yakni meja yang digunakan oleh pedagang, sambung Arie, merupakan meja lipat dengan lebar 1 meter dan panjang 1,8 meter. Biaya pembuatan meja juga diakuinya akan ditanggung oleh pedagang melalui negosiasi dengan harga Rp1,2 juta per meja.

“Dengan penataan yang efisien dan sistematis, Pasar Induk Among Tani diharapkan mampu menampung seluruh pedagang yang direlokasi dan memberikan kenyamanan kepada pedagang serta pengunjung,” tukasnya.

Reporter: Santi Wahyu / Co-Editor: Nei-Dya

Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini