Tidak Maksimal Dukung Belajar Daring, Bantuan Kuota Internet Kemendikbud Dikeluhkan

Blitar – Bantuan kuota internet dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), bagi murid PAUD, SD, dan SMP ternyata tidak maksimal mendukung proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau belajar daring.

Kondisi ini disampaikan Plt Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Blitar, Priyo Suhartono kalau pihaknya banyak mendapat keluhan, mengenai bantuan kuota internet dari pusat melalui Kemendikbud. “Kenapa cepat habis, karena memang bantuan kuota internet tersebut dibagi untuk kuota umum dan kuota belajar,” ujar Priyo, Senin (5/10/2020).

Lebih lanjut dijelaskan Priyo kuota internet bantuan dibagi 2 yaitu kuota umum (bebas) bisa digunakan untuk apa saja selain aplikasi belajar, seperti whatsapp, videocall, dan youtube. “Kalau kuota belajar, hanya bisa digunakan untuk aplikasi pembelajaran seperti rumah belajar, google classroom, ruang guru dan lainnya yang ada kontrak dengan kementrian,” jelasnya.

Bantuan kuota internet dari Kemendikbud besarnya untuk murid PAUD/TK sebesar 20 Gb, kemudian siswa SD dan SMP 35 Gb. Dari kuota internet itu, hanya 5 Gb yang kuota umum sisanya 15-30 Gb kuota belajar.

Karena pembagian kuota umum hanya 5 Gb, lebih banyak untuk kuota belajar mencapai 15 Gb untuk murid PAUD/TK dan 30 Gb untuk siswa SD dan SMP. “Maka dikeluhkan cepat habis oleh wali murid atau orang tua siswa, apalagi kalau dipakai untuk belajar melalui youtube,” bebernya.

Baca Juga :  9 SMP Negeri di Kota Blitar Mulai Bagikan Bantuan Kuota Internet

Apa lagi diungkapkan Priyo tidak semua guru dalam proses PJJ atau belajar daring, menggunakan aplikasi belajar. “Ada yang pakai youtube, guru memang tidak disetting atau diwajibkan pakai aplikasi belajar. Sesuai inovasi masing-masing guru,” ungkapnya.

Ditanya solusi atas kondisi ini, Priyo menuturkan nanti akan diberikan tambahan bantuan kuota internet, yang pagunya kuota bebas dari dana BOS dan APBD Pemkot Blitar. “Sudah kita ajukan, tinggal menunggu dok (persetujuan),” tutur pria yang juga menjabat Kepala Dinas Perhubungan Kota Blitar ini.

Ditambahkan Priyo diharapkan dengan adanya bantuan kuota internet dari BOS dan APBD Pemkot Blitar, bisa membantu mencukupi kekurangan dalam mendukung PJJ atau belajar daring. “Kita sudah mengajukan untuk 20.199 siswa PAUD/TK, SD dan SMP, besarnya bantuan senilai Rp 50.000 per siswa per bulan selama Oktober – Desember 2020 tinggal menunggu persetujuan untuk disalurkan,” imbuhnya. (ais)

Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini