GUANGZHOU (Lenteratoday) – Orang-orang melakukan upaya pembersihan di kota Guangzhou, di Tiongkok selatan, menyusul angin tornado yang melanda akhir pekan lalu, menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai puluhan lainnya.
Foto udara yang dirilis oleh media pemerintah memperlihatkan besarnya kerusakan yang diakibatkan oleh tornado yang merobek beberapa komunitas di distrik Baiyun, Guangzhou, pada hari Sabtu sore (27/4/2024) saat badai petir terjadi.
Foto-foto tersebut menggambarkan kehancuran beruntun di area yang paling terpukul, dengan beberapa bangunan yang berdiri di tengah-tengah kerusakan, truk terbalik, dan mobil-mobil tertimbun puing. Atap-atap besi pada beberapa bangunan terlihat rusak dan terkoyak.
Cuaca ekstrem ini adalah peristiwa terbaru yang melanda pusat industri Tiongkok setelah hujan lebat pekan lalu menyebabkan banjir besar dan merenggut empat nyawa di Guangdong, provinsi terpadat di Tiongkok. Daerah ini menjadi tempat tinggal bagi 127 juta orang dan ribuan pabrik yang mendukung sektor ekspor negara ini.
Laporan dari Xinhua menyatakan bahwa setidaknya 33 orang mengalami luka-luka dan sekitar 141 pabrik mengalami kerusakan akibat angin puting beliung pada hari Sabtu.
Fenomena cuaca ekstrem seperti ini bukanlah hal yang jarang terjadi di Tiongkok.
Pada bulan September lalu, kekuatan tornado menyapu Suqian, sebuah kota di Provinsi Jiangsu, bagian timur negara tersebut, mengakibatkan meninggalnya 10 orang.
Tahun sebelumnya, tepatnya pada tahun 2021, Tiongkok dilanda dua tornado dalam satu hari yang sama. Kejadian tersebut mengakibatkan kematian 12 orang, termasuk delapan korban jiwa di pusat kota Wuhan, yang merupakan pusat transportasi dan pusat urban terbesar di wilayah tengah Tiongkok.
Sumber: Al Jazeera/Penerjemah: Aria (mk)|Editor: Arifin BH
