Tren Angka Stunting di Kota Malang Turun

MALANG (Lenteratoday) – Angka stunting di Kota Malang menunjukkan tren penurunan yang cukup signifikan. Menurut data terbaru dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting di kota ini turun dari 18 persen menjadi 17,3 persen.

Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyebut intervensi berbasis kawasan sebagai kunci keberhasilan dalam upaya mengurangi angka stunting ini. Dengan sejumlah kelurahan mulai menunjukkan peningkatan dan bahkan hampir mencapai target zero stunting.

“Data SSGI ini memang yang kita tunggu-tunggu, karena selama ini yang kita jadikan dasar kan masih data Bulan Timbang. Meskipun persentasanya ini turunnya sedikit, tapi apabila kita lihat dari proses yang sudah kita lakukan, ini memang sudah signifikan sekali,” ujar Wahyu, saat dikonfirmasi awak media, Senin (29/4/2024).

Wahyu mengatakan, setiap kelurahan akan dipantau secara ketat untuk memastikan program-program penurunan stunting berjalan dengan efektif dan memberikan hasil yang diharapkan. Jika program tersebut berhasil, menurutnya Pemkot Malang akan memberikan penghargaan untuk mendorong motivasi pihak terkait, serta memacu kelurahan lainnya.

Lebih lanjut, Wahyu juga memberikan apresiasi kepada Dinas Kesehatan (Dinkes), puskesmas, camat, dan lurah atas keberhasilannya dalam menerapkan berbagai program untuk menekan angka stunting saat ini.

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat. (Santi/Lenteratoday)

Kendati upaya yang telah dilakukan sudah cukup baik, Wahyu menegaskan, masih perlu ada peningkatan dalam hal sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia (SDM). Dia menyatakan, pihaknya akan terus mengevaluasi dan memperbaiki program-program yang ada untuk mencapai hasil yang lebih baik lagi di masa mendatang.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif menambahkan, per Maret 2024, data Bulan Timbang menunjukkan penurunan stunting di angka 8,34 persen. Menurutnya, hal ini setara dengan sekitar 2.000 anak di Kota Malang yang masih berisiko mengalami stunting.

Husnul menyebut, beberapa kelurahan memang masih mempunyai masalah terkait dengan kasus stunting yang cukup banyak. Namun, tak sedikit kelurahan yang telah menuju target zero stunting, serta tidak ada penambahan kasus baru terkait stunting.

“Kalau targetnya tidak ada lagi penambahan stunting, kita sudah punya beberapa calon kelurahan, seperti Kelurahan Rampalcelaket, itu sejak Desember 2023 sampai Maret 2024 kemarin sudah tidak ada penambahan kasus stunting baru. Jadi tinggal 2 atau 1. Nah ini yang nanti kita konfirmasi ulang ke Dinkes Provinsi,” terang Husnul (*)

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini