Turun Signifikan, Inflasi Bulan April Kota Malang Terkendali

MALANG (Lenteratoday) – Angka inflasi bulanan Kota Malang menunjukkan penurunan signifikan pada bulan April 2024. Tercatat hanya 0,08 persen, jauh lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 0,60 persen. Data ini dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, yang juga melaporkan angka inflasi year-on-year (y-to-y) berada di angka 2,89 persen.

Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin mengatakan, inflasi di Kota Malang pada April 2024 lebih rendah dibandingkan dengan Provinsi Jawa Timur dan tingkat nasional. Padahal, di bulan April 2024 ini menurutnya bertepatan dengan perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), Hari Raya Idul Fitri, yang biasanya menyebabkan kenaikan harga berbagai komoditas.

“Jika dibandingkan dengan 11 daerah lainnya di Jawa Timur, inflasi Kota Malang pada bulan April 2024 adalah salah satu yang terendah. Namun, memang ada beberapa komoditas yang menyumbang kenaikan inflasi,” ujar Umar, saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (4/5/2024).

Umar menjelaskan, beberapa komoditi yang berkontribusi terhadap inflasi m-to-m di antaranya yakni bawang merah dengan menyumbang sebesar 0,09 persen, tomat 0,04 persen, dan jagung manis sebesar 0,03 persen. “Beberapa sayuran dan buah-buahan lainnya, seperti pepaya, daun bawang, dan sawi putih, masing-masing menyumbang 0,01 persen,” tambahnya.

Baca Juga :  Selama Libur Lebaran, Ini yang Dilakukan Petugas Kebersihan Kota Malang

Di sisi lain, Umar juga menyebutkan terdapat beberapa komoditas yang turut membantu menghambat laju inflasi. Di antaranya yakni telur ayam ras yang mampu menekan inflasi sebesar 0,14 persen, daging ayam ras 0,07 persen, dan cabai rawit 0,06 persen.

Lebih lanjut, selain komoditas pangan, sambung Umar, sektor transportasi juga memberikan kontribusi pada inflasi bulan April 2024. Menurutnya, kenaikan tarif tiket kereta api saat mudik Hari Raya Idul Fitri mendorong inflasi sebesar 0,01 persen. Tarif sepeda motor juga menyumbang 0,01 persen.

Umar menekankan, penurunan inflasi yang signifikan ini tidak terlepas dari peran aktif Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), dalam mengendalikan inflasi. Beberapa langkah yang diambil termasuk Gerakan Pangan Murah (GPM), Warung Tekan Inflasi (WTI), dan high-level meeting bersama TPID.

“Karena dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan inflasi di Kota Malang tetap terkendali dan masyarakat dapat terus menikmati stabilitas harga yang mendukung perekonomian lokal,” tukasnya.

Reporter: Santi Wahyu/Editor:widyawati

Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini