SURABAYA (Lenteratoday) – Di tengah ancaman krisis iklim kian nyata, kebutuhan akan energi ramah lingkungan semakin diperlukan. Ketergantungan terhadap energi berbasis bahan bakar fosil harus dikurangi.
Jawa Timur sebagai salah satu provinsi yang memiliki aktivitas tinggi terutama dalam hal mobilitas dan industri harus mulai secara masif beralih ke energi ramah lingkungan sebagai upaya mengurangi emisi gas karbon dan bentuk kepedulian iklim.
Anggota Komisi B DPRD Jatim, Daniel Rohi menyatakan perlu adanya penguatan program transisi energi di Provinsi Jawa Timur untuk segala lini.
“Jatim sudah melakukan tindakan dalam rangka peduli kondisi iklim dengan melakukan penghijauan di beberapa titik, namun saya kira itu belum cukup harus ada program yang masif soal transisi energi menuju energi yang ramah lingkungan,” ujar Daniel, Sabtu (06/04/2024).
Politisi PDI Perjuangan tersebut mendorong agar penguatan transisi energi dapat dilakukan di lini rumah tangga, pemerintahan, dan industri di Jatim.
“Untuk rumah tangga sudah bisa memulai menggunakan sel surya sebagai sumber energi, begitupun dengan industri itu harus mulai mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, saya pun mendorong pemerintah Jatim mengkonversi seluruh kendaraan dinas menjadi kendaraan listrik,” jelasnya.
Menurut Daniel Rohi, penguatan transisi energi menuju energi ramah lingkungan dapat diwujudkan Pemprov dengan memperbanyak sumber energi atau pembangkit listrik yang berbasis energi terbarukan.
“Pemprov bisa memulai mencanangkan tenaga air sebagai pembangkit listrik di desa-desa yang potensial, memasang solar cell di kantor-kantor pemerintahan, dan jika ingin melibatkan pihak ketiga atau investor itu juga boleh untuk menerapkan sumber daya energi terbarukan agar lebih masif,” pungkasnya.
Reporter: Pradhita (mg)|Editor: Arifin BH
