SURABAYA (Lenteratoday) – Komisi A DPRD Jatim mengapresiasi dan menyambut baik langkah Gubernur Jatim mengisi kekosongan jabatan di OPD Pemprov Jatim. Komisi A pun meminta supaya mereka yang baru dilantik segera tancap gas.
“Pertama, tentu kita apresiasi terkait pelantikan ini. Artinya hal-hal yang selama ini menjadi perhatian kami, konsennya teman-teman dewan, jadi sorotannya teman-teman, hari ini sudah ditindak lanjuti. Tentu kita apresiasi itu karena ini yang menjadi jawaban kegelisahan kita selama ini,” kata anggota Komisi A, Muhammad Aziz, Rabu (28/7/2021).
Aziz berharap, 16 kepala OPD yang baru dilantik tersebut segera bekerja dan menyelesaikan urusan mendasar dari masyarakat Jatim. Diantaranya adalah terkait dengan serapan anggaran supaya segera direalisasikan. Kemudian juga terkait dengan rencana perubahan RPJMD.
“Kita akan terus dorong itu dengan pelantikan itu bisa mempercepat semua pelayanan dan serapan anggaran makin bagus, karena selama ini itu menjadi satu faktornya. Kita senang dan kita apresiasi,” sambung politis dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Dia juga menandaskan, 16 Kepala OPD tersbeut juga harus segera melakukan akselerasi dan bekerja keras secepat mungkin. Sehingga segera bisa memberikan pelayanan prima, serapan prima, dan semua berjalan dengan baik. Terlebih lagi sebagian besar dari kepala OPD ini sudah menjadi kepala OPD sebelumnya, sehingga mereka sudah berpengalaman.
Politis asal pulau Madura ini juga mengharapkan, supaya Gubernur Jatim segera melengkapi kekosongan jabatan pada enam OPD. Setidaknya, lanjutnya, kekosongan jabatan tersebut bisa diisi paling lambat awal tahun depan.
“Selain melengkapi OPD, pengisian Sekda definitif juga harus segera dilakukan, supaya roda pemerintahan berjalan baik, juga agar proses regenerasi ASN di lingkungan Pemprov Jatim juga berjalan baik,” tandasnya.
Terlisah, Anggota Komisi A DPRD Jatim dari Fraksi Nasdem, Muzamil Syafi’i, juga memberikan apresiasi atas langkah yang telah diambil Gubernur Jatim dalam menetapkan 16 Pejabat eselon dua di lingkungan Pemprov. Terlebih lagi sudah sekian bulan terjadi kekosongan dan hanya di jabat oleh Plt.
“Sebetulnya momen ini yang sangat ditunggu oleh DPRD dan stake holder yang lain. Karena dengan belum adanya pejabat yang definitif ditengarahi menyebabkan program dan serapan anggaran tidak bisa optimal,” katanya.
Terlepas dari itu semua, Muzamil menyoroti bagian yang paling urgen yakni Bappeprov, karena sebagai otak perencanaan. Maju dan tidaknya tergantung Bappeda, sebab yang mengkordinir seluruh OPD khususnya dalam sisi perencanaan.
“Saya melihat sosok Ir Muhammad Yasin Msi yang semula di Dinas Pemberdayaan Masyarakat sebagai sosok yang mumpuni telah menunjukkan kinerja yang bagus sehingga membawa BUMDes di Jatim selangkah lebih maju dari Provinsi yang lain dan tahu persis kebutuhan msyarakat Jawa Timur,” katanya.
Dia juga berharap, dengan telah diambil sumpah oleh Gubernur Jawa Timur, kepala OPD itu langsung tancap gas poll untuk memacu pelaksanaan program yang sudah dirancang sebelumnya. Sehingga mampu meningkatkan realisasi anggaran sesuai dengan perencanaan kemudian mampu dirasakan oleh masyarakat Jawa Timur.
“Yang penting mampu mensinergikan program sektoral menjadi terintegrasi dalam program bersama terutamja sekali dalam menanggulangi Pandemi Covid-19 di Jatim dan menumbuhkan sektor ekonomi keuangan di Jatim terdongkrak menjadi plus bukan minus seperti sebelum terjadi pandemi Covid-19,” sambungnya.
Muzamil juga berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama Gubernur Jatim bisa menetapkan dan mengisi kekosongan jabatan di enam OPD. Bahkan, dia juga sudah mendapatkan informasi bahwa sebetulnya sudah ada nama-nama yang akan ditempatkan. “Mungkin tinggal Sekda, yang masih perlu ada prosedur yang harus terpenuhi,” katanya. (ufi)
