Menteri PMK Minta Masyarakat Surabaya Sadar Akan Penerapan Protokol Kesehatan

Surabaya – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta pada masyarakat Surabaya untuk meningkatkan kesadaran akan penerapan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.

Hal itu disampaikan Muhadjir Effendy saat mengunjungi pasar Genteng dan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo, Kamis (25/6/2020). Dalam kunjungannya, Muhajir didampingi Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

“Saya mengingatkan bahwa, kebetulan kota Surabaya ini tingkat pertumbuhan kasusnya masih sangat tinggi, karena itu saya mohon kepada Bu Walikota juga masyarakat Surabaya untuk betul-betul kesadarannya tumbuh dengan baik terutama dalam mematuhi protokol dasar kesehatan berupa, pakai masker, sering cuci tangan, jaga jarak juga menghindari kerumunan. Kalau berkerumun boleh tapi jangan lama lama, harus bubar tidak boleh lama. Sehingga jangan sampai tempat kerumunan itu jadi sumber penularan,” tegasnya.

Muhadjir mengatakan kunci keberhasilan penanganan covid-19 ada pada masyarakatnya. Sebab Walikota Surabaya sudah membuat protokol spektoral, protokol pasar tradisional, mal, pusat perbelanjaan dan lainnya.

“Tadi saya waktu perjalanan dari bandara kesini saya lihat masyarakat sudah mematuhi pakai masker tapi memang ada satu dua yang belum. Kalo ingin Surabaya ini segera turun terutama angkanya yang masih sangat tinggi, warga Surabaya tidak perlu menunggu diingatkan, diawasi oleh aparat, tapi dengan kesadaran sendiri. Mari kita awasi diri kita sendiri,” jelasnya.

Baca Juga :  Ini Kata Gubernur Khofifah Terkait Larangan Mudik Lebaran

Sementara terkait dengan penerapan protokol kesehatan di pasar Genteng, Muhadjir mengatakan dalam kunjungan yang dilakukan ke Pasar Ganteng Surabaya yang dijadikan model untuk pelayanan publik yang artinya pasar tradisional yang sudah mulai menerapkan protokol kesehatan. Secara umum memang sudah dipatuhi, tapi memang ada beberapa hal yang masih harus diperbaiki.

“Memang salah satu kesulitan di pasar tradisional itu adalah untuk menjaga social distancingnya. Jadi jarak antara pembeli dan penjual itu yang harus didisiplinkan,” katanya.

Muhadjir juga mengatakan bahwa protokol kesehatan dasar telah diterapkan dengan baik, yakni sanitizer, cuci tangan sebelum masuk dan pakai masker dan bisa ditingkatnya yang lain.

Muhadjir memberi masukan bahwasanya yang belum dilengkapi adalah tirai pembatas antara pembeli dan penjual terutama yang di dalam segera diterapkan. Untuk masuk kedalam pasar waktunya dan kapasitasnya dibatasi.

“Sebelum masuk pasar juga harus diatur jangan sampai gerombol. Karena itu saya mohon Satpol PP, kepala pasar mungkin juga minta bantuan TNI POLRI, untuk ikut mengawasi dan menertibkan pusat pusat kepadatan warga,” pungkasnya. (ard)



Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini