Setahun Pemkot Kediri Berhasil Turunkan Kasus Stunting 18 Persen

KEDIRI (Lenteratoday) – Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri angka kasus stunting mengalami penurunan 18 persen, pada awal 2023 jumlah balita stunting sebanyak 941 anak pada akhir tahun turun menjadi 771 anak.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi mengungkapkan Pemkot Kediri terus melakukan upaya penanganan balita stunting dan mencegahnya dari mulai remaja putri.

Memaksimalkan upaya tersebut (Bappeda) menggelar review pelaksanaan 8 aksi konvergensi tahun 2023, sekaligus mengawali pelaporan aksi 1 dan 2 konvergensi percepatan penurunan stunting tahun 2024 di salah satu hotel di Kota Kediri, Kamis(18/4/2024).

Kegiatan ini sebagai upaya mengoptimalkan penilaian kinerja penanganan stunting kabupaten/kota tingkat Jatim 2024, sebagai narasumber menghadirkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dari berbagai OPD terkait dan Bagus Y.Affandri, Tenaga Ahli LGCB ASR Bina Bangda Kemendagri untuk konvergensi PPS Kabupaten/Kota 2023.

“Kegiatan ini dilaksanakan untuk memaksimalkan kualitas pelaporan aksi konvergensi 1 dan 2 tahun 2024, sekaligus memberi highlight perbaikan penilaian kinerja TPPS Kabupaten/Kota Tahun 2024,” ujar Chevy.

Adapun Aksi 1 ialah analisis situasi yang merupakan titik krusial perencanaan sebagai dasar intervensi program, selanjutnya Aksi 2 yakni Penyusunan Rencana Kegiatan. Untuk diketahui pada 2023 lalu, Pemkot Kediri berhasil meraih Terbaik Ke 2 dalam Penilaian Kinerja Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Provinsi Jawa Timur.

“Alhamdulillah, prestasi kita dalam penanganan stunting mendapat peringkat ke 2 dan untuk mempertahankan prestasi ini memerlukan orkestrasi bersama seluruh OPD dan pemangku kepentingan,” ujar Chevy.

Baca Juga :  Kota Kediri Catatkan Quattrick 10 Besar Kota Paling Toleran Versi SETARA

Berbeda tahun 2022, Chevy menuturkan instrumen penilaian kinerja percepatan stunting tahun ini akan lebih detail dan menuntut kualitas data yang baik.

“Kami berharap dalam peningkatan kualitas pelaporan aksi konvergensi yang juga digunakan sebagai indikator penilaian ini kiranya seluruh OPD pengampu dapat menyajikan data berkualitas” tandasnya.

Sejauh ini telah banyak program dan inovasi yang digagas Pemkot Kediri untuk mencegah stunting, adapun program tersebut dijabarkan Chevy yakni memberikan tablet tambah darah pada remaja putri, mencegah pernikahan dini, program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH).

Ada juga memberikan penyuluhan kepada calon pengantin dan ibu hamil, serta monitoring tumbuh kembang balita melalui posyandu. Selain itu saat ini Pemerintah Kota Kediri juga telah membangun portal Satu Data untuk manajemen data stunting hingga level kelurahan sehingga memudahkan monitoring kondisi balita stunting di Kota Kediri.

Sebagai sarana monev, aplikasi Arc Gis yang menunjukkan sebaran dan kondisi kesehatan lingkungan balita stunting juga dapat dipotret. “OPD semua yang terlibat kita hadirkan, ini tentu untuk menyamakan persepsi dan komitmen yang akan kita bangun untuk menekan angka stunting,” paparnya.

Chevy berharap melalui kegiatan ini para TPPS tetap konsisten dalam melaksanakan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting sehingga bisa mendapatkan hasil yang optimal dan mewujudkan zero stunting di Kota Kediri.

Reporter: Gatot Sunarko/Editor:Ais



Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini