MALANG, (Lenteratoday) – Organisasi difabel penggerak inklusi Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) mengajak masyarakat luas peduli inklusi bergabung dalam kegiatan penjelajahan Gunung Arjuno.
Bertepatan dengan momen Hari Lingkungan Hidup Internasional, 6 Juni 2021 LINKSOS mencanangkan Misi Arjuno Inklusi. Lokasi pencanangan akan dilaksanakan di lereng Gunung Arjuno tepatnya di Candi Madrim. Pada ketinggian sekira 1380 mdpl. Selanjutnya tim akan bertahap melakukan latihan dan pendakian melintasi beberapa petilasan hingga Puncak Ogal Agil Gunung Arjuno (3.339 mdpl).
Arjuno Inklusi merupakan tindak lanjut kegiatan difabel mendaki gunung tahun 2020, yang mengusung Misi Hapus Stigma. Timsus Pendaki Difabel LINKSOS pada tahun tersebut berhasil mendaki beberapa gunung dan perbukitan, dimulai dari perbukitan Desa Srigading Lawang (825 mdpl), Gunung Wedon (660 mdpl), Gunung Banyak (1.315 mdpl), Gunung Butak (2.868 mdpl), dan Gunung Kawi (2.603 mdpl)
Arjuno Inklusi juga bertujuan mengkampanyekan kepedulian difabel dan keterlibatan secara inklusif terhadap pelestarian budaya luhur bangsa dan lingkungan hidup. Inklusi memberikan makna pelibatan semua pihak tanpa terkecuali termasuk penyandang disabilitas atau difabel.
Selama ini kelompok yang dinilai rentan tersebut masih diidentikkan oleh sebagian orang sebagai warga dengan berbagai keterbatasan yang tidak mampu dan menjadi beban lingkungan. Hal ini menyebabkan difabel kehilangan kesempatan di berbagai hal termasuk di bidang kebudayaan dan lingkungan hidup.
Ketua umum Omah Difabel, Kertaning Tyas, menjelaskan kegiatan ini adalah salah satu upaya untuk memberdayakan kawan-kawan difabel dan mengkampanyekan budaya luhur bangsa. “Ini upaya kami untuk memperkenalkan bahwa kawan-kawan difabel juga punya kesempatan yang sama untuk menikmati keindahan alam,” ujarnya pada lentera.
Dalam Misi Arjuno Inklusi yang akan dilakukan adalah, pertama terkait kampanye budaya luhur bangsa. “Anggota tim pendakian akan menggali informasi situs/petilasan, mendokumentasi, dan mempublikasi, serta menghimbau kepada masyarakat luas agar tidak melakukan vandalisme dan aktivitas lain yang menyebabkan kerusakan peninggalan bersejarah tersebut,” lanjutnya menjelaskan.
Kemudian terkait lingkungan hidup, anggota tim pendakian akan melakukan pungut sampah di sepanjang jalur pendakian. Tim juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk kegiatan penghijauan, lokasi mana dan jenis tanaman apa yang diperbolehkan.
Dipilihnya Gunung Arjuno sebagai lokasi pendakian, yang pertama berdasarkan kemampuan anggota Timsus Pendaki Difabel LINKSOS, yang sebelumnya telah teruji secara fisik dan mental mampu mendaki gunung Butak dan Gunung Kawi, yang keduanya hampir mencapai ketinggian 3000 mdpl. Sedangkan Puncak Ogal Agil Gunung Arjuno berada di ketinggian 3.339 mdpl.
Lokasi Gunung Arjuno juga berdekatan dengan Omah Difabel atau sekretariat LINKSOS, sama-sama di wilayah Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Lalu yang ketiga Gunung Arjuno telah memiliki tata kelola wisata yang baik, sehingga mendukung keamanan pendakian bagi difabel. Serta yang keempat, Gunung Arjuno memuat banyak situs peninggalan budaya masa lalu sebagai wahana pembelajaran dan sasaran pengabdian misi inklusi.(ree)