19 April 2025

Get In Touch

Maidi Ancam Mutasi Kepala SMPN 10 Madiun

Walikota Madiun, Maidi, usai menjenguk G siswa yang mengalami luka melepuh akibat dihukum gurunya.
Walikota Madiun, Maidi, usai menjenguk G siswa yang mengalami luka melepuh akibat dihukum gurunya.

MADIUN (Lenteratoday) - Wali Kota Madiun, Maidi, ancam akan mutasi kepala sekolah SMPN 10 jika pasca kejadian pada G (15) siswa yang mengalami luka lepuh akibat dihukum lari keliling lapangan basket, mendapatkan perlakuan buruk baik oleh guru maupun murid-murid sekolahnya.

“Saya mutasi kalau anak ini kalau masuk sekolah dimusuhi temannya. Anak ini harus dilindungi bukan nanti diejek sama temanya, kalau diejek saya mutasi kepala sekolahnya. ganti saya saja kepala sekolahnya,” ujar Maidi Rabu (4/10/2023).

Saat ini masih kata Maidi, tenaga kesehatan puskesmas tiap hari akan melakukan pengecekan luka dan kesehatan dirumah korban. Begitu pula untuk mengejar ketertinggalan pihak sekolah diminta untuk mengirim guru untuk belajar di rumah.

“Karena sudah kelas 3 tidak boleh ketinggalan pelajaran,” ujar Maidi.

Semetara itu Ibunda G, Novia Tri Handayani , mengucapkan terimakasih karena Walikota Madiun, Maidi, sudah merespon baik dan perduli terhadap anaknya dengan datang langsung kerumah. Dan guru yang bersangkutan juga sudah mensapatka sangsi.

Novia juga mengurungkan niatnya untuk menempuh jalur hukum atas kasus yang menimpa anaknya. Dan lebih mengutamakan jalur kekeluargaan untuk menyelesaikan kasus ini.

“Saya terimakasih karena pak wali sudah peduli dengan menjenguk anak saya, setelah kehadian ini juga untuk pembelajaran untuk anak ,” ujar Novi.

Sebelumnya, Seorang siswa SMPN 10 Kota Madiun berinisial G (15) bernasib apes. Dua telapak kakinya melepuh setelah menjalani hukuman dari seorang guru untuk lari keliling lapangan basket disiang bolong dan dibawah terik panasnya sinar matahari.

Siswa berinisial G dihukum oleh seorang guru berinisial FH lantaran tidak mengikuti kegiatan kerohanian di sekolahnya pada Rabu (28/9/2023) lalu.

Setelah ditanyai G mengaku kepada orang tuanya kalau ia dihukum dengan cara disuruh lari putar lapangan yang panas saat siang hari sekitar jam 13.00 tanpa alas kaki.

Anaknya baru boleh berhenti berlari setelah diijinkan berhenti. Setelah lima putaran mengelilingi lapangan basket kaki anaknya sudah melepuh bahkan robek berdarah.

Walikota Madiun, Maidi juga sudah membebas tugaskan FH guru yang menghukum G dan tidak boleh mengajar lagi. (*)

Repoter : Wiwiet eko Prasetyo | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.