Blitar – Komisi II DPRD Kota Blitar mengancam akan menghentikan dan mengusir para pekerja proyek Pasar Legi dan lahan Parkir Wisata Sumber Udel, jika tetap tidak menggunakan perlengkapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Pasalnya saat sidak Senin (9/12) kemarin, ditemukan hampir seluruh pekerja proyek tidak ada yang menggunakan perlengkapan K3 seperti rompi, helm dan sepatu. Padahal pada setiap perencanaan proyek anggaran tersebut wajib dan selalu ada, lalu dikemanakan ?
Hal ini disampaikan anggota Komisi II DPRD Kota Blitar, Purwanto yang tampak emosi dan geram, melihat para pekerja termasuk mandor seperti menyepelekan hal ini. “Kenapa tidak ada yang menggunakan perlengkapan keselamatan kerja (K3), padahal itu penting,” ujar Purwanto dengan nada tinggi.
Mendengar pertanyaan ini, tidak ada yang berani menjawab. Para pekerja terlihat kebingungan, hanya mandor di proyek Pasar Legi senilai Rp 39,6 miliar yang terlihat memakai rompi dan helm.

Politisi Partai Golkar ini pun langsung menegur dan meminta mandor, melengkapi peralatan K3 untuk para pekerja. Karena jika terjadi kecelakaan kerja, dampaknya bukan hanya pekerja tapi juga rekanan dan Pemkot. “Saya minta segera dilengkapi perlatan K3 nya, jangan disepelekan,” tegasnya.
Demikian juga ketika sidak di proyek Lahan Parkir Wisata Sumber Udel senilai Rp 700 juta di Jalan Brantas Kota Blitar, dewan juga menemukan hal serupa. Tidak ada satupun, baik pekerja maupun mandor yang menggunakan perlengkapan K3.
“Disini juga demikian, ketika saya tanya kenapa tidak mengenakan perlengkapan safety padahal anggarannya ada. Tidak ada yang menjawab,” ungkap Purwanto kesal.
Sambil emosi dengan nada tinggi, Purwanto mengatakan akan kembali lagi dan mengecek mengenai hal ini. “Kalau saat saya cek tetep tidak menggunakan perlengkapan K3, akan saya hentikan dan usir pulang seluruh pekerja,” tegasnya.
Purwanto menyesalkan kondisi ini, karena anggaran perlengkapan K3 selalu ada pada setiap proyek. Lalu dikemanakan dan untuk apa anggaran tersebut pungkasnya.
Kabid Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar, Christian yang ikut mendampingi saat sidak mengaku kalau perlengkapan K3 itu sebenarnya sudah ada. “Tapi banyak yang sudah rusak, seperti helm pecah, rompi nya sobek dan sepatu bagian dalam nya rusak,” kata Christian.
Namun dengan adanya teguran ini, Christian mengaku akan segera melengkapinya. Disinggung mengenai berapa anggaran perlengkapan K3, Christian mengaku lupa tapi memang benar ada pungkasnya.(ais)