Jakarta (Lenteratoday) – Kementerian Pekerjaan Umum bergerak cepat membantu penanganan dampak letusan Gunung Lewotobi Laki – Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan mengerahkan sejumlah alat berat. Ini dilakukan untuk membuka kembali akses jalan nasional ruas Waerunu – Larantuka dan membersihkan material debu vulkanik yang menutup jalan.
“Ini dikerahkan khusus supaya jalan akses untuk mengalirkan bantuan dan logistik terbuka,” kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU Rachman Arief Dienaputra dalam siaran pers, dikutip Kamis (7/11/2024).
Menurut dia, mobilisasi alat berat telah dilakukan sejak Senin (4/11/2024) dengan mengerahkan 1 unit Wheel Loader untuk membersihkan material vulkanik, 1 unit tangki air untuk menyiram badan jalan, 1 unit truck crane, 1 unit pick up, dan 1 unit chain saw untuk kegiatan pemotongan mengomel pohon. Selain itu juga dilakukan pengerahan tenaga kerja sebanyak 20 orang.
Ruas Waerunu – Larantuka merupakan akses utama dari Kota Maumere menuju Larantuka atau sebaliknya. Erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki pada Minggu dini hari, (3/11/2024), sekitar pukul 23:57 WITA mengakibatkan ruas Jalan Waerunu – Larantuka, tepatnya di KM 217+100-KM 232+000 tertutup debu lumpur vulkanik dan pohon tumbang yang mengganggu arus lalu lintas.
Saat ini lalu lintas sudah berfungsi namun pengguna jalan tetap berhati-hati karena kondisi jalan licin pasca hujan dan di beberapa titik terdapat lubang akibat muntahan batu yang mengenai badan jalan. Kementerian PU telah memasang rambu peringatan dan menyiapkan posko siaga tanggap bencana di sekitar lokasi.
Masih Status Awas
Sementara itu Gunung Lewotobi Laki-laki kembali meletus pagi tadi. Sekitar pukul 08.53 WITA, terlihat asap ke luar, serta terdengar dentuman dari arah kawah gunung dengan tinggi 1.584 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.
Berdasarkan keterangan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan kolom abu yang teramati berada pada ketinggian sekitar 2.500 meter di atas puncak, atau sekitar 4.084 mdpl.
Dalam keterangan tersebut disebutkan erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan durasi sementara ini kurang lebih 2 menit 33 detik. Erupsi tersebut juga disertai awan panas guguran ke arah Barat Laut sejauh 1.000 meter dari pusat erupsi.
Saat ini, Gunung Lewotobi Laki-laki masih bertahan pada Status Level IV (Awas). Masyarakat dan pengunjung diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi.
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki juga diimbau untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Sumber : Rls.Kemenpu, Antara | Editor : M. Kamali