JAKARTA-LETRAID – Demonstrasi berujung kerusuhan terjadi di Kota Jayapura, Papua. Massa memenuhi jalan dan merusak bangunan yang dilewati.Menko Polhukam Wiranto sudah menerima laporan mengenai kondisi terkini di Jayapura. Wiranto menyesalkan tindakan anarkistis yang merugikan.
“Hari ini saya juga mendapat laporan demo yang berjalan di Abepura ke Jayapura sudah membakar gedung MRP, ya menjebol rumah tahanan,” kata Wiranto di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (29/8).
Wiranto mengingatkan aparat keamanan bertindak persuasif dalam menghadapi massa pendemo. Senjata dengan peluru tajam, ditegaskan Wiranto, tidak boleh digunakan.
“Bahwa aparat keamanan sudah diinstruksikan jangan sampai melakukan tindakan represif. Harus persuasif terukur, bahkan senjata peluru tajam tidak boleh digunakan. Tapi jangan sampai kemudian justru dimanfaatkan oleh pendemo atau pendompleng pendemo untuk mencelakakan aparat keamanan,” sambung Wiranto.

Mengutip Antara, massa melempari aparat keamanan dengan batu. Bahkan, massa merusak mobil dinas milik Dandim Jayapura. Dandim 1701 Jayapura, Letkol Inf Johanes Parinusa membenarkan bahwa kendaraan dinas yang ditumpanginya dirusak massa saat hendak memantau kegiatan para pendemo di kawasan Expo, Wamena.
“Saat melintas untuk memantau demo tiba-tiba dirusak pendemo yang saat itu sedang bentrok dengan polisi,” kata Letkol Parinusa.
Parinusa mengatakan, saat ini kendaraannya sudah dimasukkan ke bengkel untuk diperbaiki.Sementara itu ratusan massa melakukan long march dari kawasan Expo menuju Abepura dan dijadwalkan ke Jayapura. Sejumlah pertokoan dan pusat perbelanjaan yang ada di sepanjang jalan protokol ditutup.Sekolah-sekolah juga memulangkan para pelajar sejak pukul 09.30 WIT.
Kasubag Humas Polres Jayapura Kota, Iptu Jahja Rumra membenarkan bila aparat kepolisian sempat mengeluarkan gas air mata guna menahan massa yang ingin ke Jayapura.Namun situasi sudah relatif kondusif dan saat ini massa sedang berjalan kaki menuju Abepura, kata Iptu Rumra.
Aksi massa di Jayapura merupakan aksi susulan memprotes tindakan rasisme terhadap mahasiswa di Jawa Timur. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Papua Lukas Enembe telah bertemu membahas insiden di asrama mahasiswa di Jawa Timur itu.(dtk)