SURABAYA (Lenteratoday) – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), meluncurkan 4 Pilar Kurikulum dan Modul Literasi Digital, di Surabaya, Jumat (16/4/2021). Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, mengatakan melalui Modul Literasi Digital ini diharapkan masyarakat dapat menggunakan dan memanfaatkan ruang digital.
Empat modul digital tersebut adalah Budaya Bermedia Digital; Aman Bermedia Digital; Etis Bermedia Digital; dan Cakap Bermedia Digital. Kesemuanya disusun berdasarkan pada 4 (empat) pilar literasi digital yang utama, yaitu digital culture, digital safety, digital ethics, dan digital skills.
Modul ini merupakan manifestasi kolaborasi dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, Jaringan Penggiat Literasi Digital (Japelidi) dan Kementerian Kominfo. Kegiatan peluncuran modul ini dilakukan serempak di lima kota yaitu Surabaya, Tangerang Selatan, Aceh, Yogyakarta, dan Lampung.
Peluncuran modul dilakukan oleh Menteri Kominfo bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa; Nicholas Saputra; Yosi Mokalu; Cak Percil; Frida Kusumastuti; dan Dirjen Aptika, Semuel Pangerapan.
Peluncuran juga dihadiri sekitar 3.300 peserta dari seluruh kota/kabupaten secara daring; 250 peserta secara luring di lima kota, dengan menjalankan protokol kesehatan; serta 10 ribu penonton dari berbagai kabupaten/kota di Indonesia melalui saluran Youtube.
“Di era baru, era transformasi digital, tidak ada pilihan lain, selain Indonesia juga harus mempunyai talenta-talenta digital yang memadai,” kata Menteri Kominfo, Johnny G Plate.
Kurikulum dan Modul Literasi Digital ini, diharapkan bisa mendorong percepatan transformasi digital di Indonesia. Dan mendorong peningkatan pengetahuan teknologi informasi masyarakat.
Johnny mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan terkait kkselerasi transformasi digital nasional. Melalui arahan ini, diharapkan seluruh komponen bangsa dapat memperkuat kolaborasi untuk terus mendorong digitalisasi nasional terutama di 4 sektor prioritas, yaitu; infrastruktur digital; masyarakat digital; ekonomi digital; dan pemerintahan digital.
“Keempat sektor prioritas tersebut adalah kunci dalam mendorong kapabilitas, produktivitas, dan peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia di era transformasi digital ini,” ujar Johnny.
Sementara itu, Gubernur Khofifah menyampaikan terima kasihnya, lantaran memilih Surabaya, Jawa Timur sebagai pusat peluncuran, diantara 4 Kota lain, seperti Aceh, Lampung, Yogjakarta, dan Tangerang Selatan.
“Intinya Saya menyambut baik peluncuran kurikulum dan modul literasi digital. Kita perlu kultur digital dan etika digital. Efektifitas dan efisiensi kinerja ekonomi, sosial dan pemerintahan membutuhkan infrastruktur digital,” ujar Khofifah.
Dalam kesempatan itu, artis Nicolas Saputra menyatakan bahwa dunia digital tidak bisa dielakkan, dan sudah menjadi bagian dalam kehidupan, baik di Kota maupun di desa, serta seluruh lapisan masyarakat.
“Usia berapapun, sudah banyak yang terkoneksi digital. Kalaupun tidak secara langsung terkoneksi, saya rasa ini menjadi penting untuk bisa disebar luaskan,” tuturnya. (ufi)