CIREBON (Lenteratoday)-Warga Kota Cirebon harus lebih berhati-hati dalam berhubungan dengan masyarakat lain. Pasalnya, di Cirebon ditemukan klaster kesehatan Covid-19 yang menyerang apotik dan klinik.
Tercatat, ada sembilan apotek dan klinik kesehatan yang harus tutup dan baru bisa kembali beroperasi setelah ada jaminan seluruh karyawannya negatif dari Covid-19. Dari surat edaran yang dikeluarkan Dinas Kota Cirebon, apotek yang diminta tidak beroperasi dulu, yakni Apotek Pasuketan, Apotek Pasuketan Setiabudi, Apotek Pasuketan Gunungsari, dan Apotek Pasuketan Perumnas.
Sedangkan toko alat kesehatan dan klinik yang ditutup sementara, yakni Toko Alat Kesehatan CV Carmelia, Toko Alat Kesehatan Carmelia, PAK Carmelia Gustavindo, PBF Carmela Gustavindo dan Klinik Gustavindo.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr. H. Edy Sugiarto, M.Kes mengatakan, penutupan sementara apotek dan klinik kesehatan itu dimaksudkan sebagai langkah penanggulan dan pencegahan Covid-19. Penutupan sementara apotek dan klinik kesehatan tersebut terhitung Selasa 17 November 2020.
“Warga Cirebon juga diharapkan bisa memahami apa yang diberlakukan terhadap sembilan apotek dan klinik kesehatan tersebut,” katanya.
Dengan kemunculan klaster baru di kawasan kesehatan, membuktikan Covid-19 bisa menyerang siapa pun dan di mana pun. Di sisi lain, masih ada masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan seperti sering berkumpul-kumpul dan tidak mengenakan masker. Khusus untuk sembilan apotek dan klinik kesehatan yang saat ini ditutup, diperbolehkan buka kembali setelah seluruh karyawannya menjadi swab test dengan hasil negatif.(ST1)