KEDIRI (Lenteratoday) – Pemkot Kediri melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) kembali melakukan dropping 6.000 Kg (enam ton) minyak goreng (migor) curah di Pasar Pahing Kota Kediri, Rabu (27/4/22). Hal tersebut dilakukan guna mencukupi permintaan pasar tradisional dan memastikan ketersediaan pasokan migor aman.
Menurut keterangan Kepala Disperdagin Kota Kediri, Tanto Wijohari, untuk bisa mendapatkan migor curah, pedagang pasar wajib mengakses aplikasi Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (Simirah).
“Kami akan menggunakan aplikasi digital Simirah yang dapat melacak aliran migor curah sejak kami distribusikan ini sampai ke tangan pembeli,” jelas Tanto Wijohari.
Dikatakan hal ini merupakan langkah antisipatif menghadapi kenaikan permintaan jelang lebaran. Kegiatan ini terselenggara melalui kerjasama Disperdagin Kota Kediri dengan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) Cabang Madiun selaku distributor minyak goreng curah.
Ini merupakan kali ketiga setelah dropping pertama pada tanggal 9 Maret 2022 dan 22 April 2022. “Sasaran dropping minyak curah subsidi ini adalah para pedagang yang sehari-hari menjual migor curah di Pasar Pahing dan Pasar Bandar,” kata Tanto.
Berdasarkan Permendag No. 11 / 2022 tentang penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) migor curah, pemerintah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) kepada masyarakat sebesar Rp15.500 per kg. Sedangkan pedagang dapat memperoleh minyak goreng curah dengan harga Rp14.390 per kg.
“Dalam sistem distribusi migor hari ini kami bagi ada sepuluh kelompok. Masing-masih kelompok jatahnya 600 kg migor curah. Nanti koordinator kelompok bisa membagi ke anggota kelompoknya dalam hal ini pedagang migor curah di Pasar Pahing dan Pasar Bandar,” terang Tanto.
Jelang Hari Raya Idul Fitri, pihaknya memastikan ketersediaan pasokan migor curah di Kota Kediri cukup dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. “Pemkot Kediri sudah melakukan percepatan distribusi migor curah ke beberapa pasar tradisional sebanyak 6.000 kg. Hari ini jadwalnya di Pasar Pahing, jadi kami pastikan masyarakat Kota Kediri tidak kekurangan migor lagi,” jelas Tanto.
Dalam kesempatan yang sama, Yatimah, salah satu pedagang migor curah di Pasar Pahing Kota Kediri, mengatakan permintaan migor di masyarakat masih cukup tinggi akan tetapi diimbangi dengan kemudahan yang diberikan pemerintah dalam penyediaan pasokan di pasaran. “Alhamdulillah sekarang pembeli kalau mau beli sudah tidak antre panjang seperti dulu,” ujar Yatimah.
Diharapkan, isu kelangkaan komoditas migor semakin membaik sehingga masyarakat, khususnya pedagang gorengan semakin mudah mendapatkan migor. “Saya berharap semoga minyak tidak langka lagi, tidak mahal lagi, supaya masyarakat tenang,” pungkasnya. (*)
Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi