Lokasi Monumen Lokomotif Lori Dinilai Kurang Tepat, Ini Penjelasan Pemkot Malang

MALANG (Lenteratoday) – Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Malang menilai pemasangan monumen lokomotif lori di kawasan Zona 3 Kayutangan Heritage kurang tepat.

Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memberikan penjelasan bahwa pemasangan monumen lebih ditujukan untuk mengingatkan memori sejarah Kota Tua di Kota Malang.

“Sebenarnya kita sebagai Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) sangat mendukung jika ingin menambahkan monumen trem di koridor tersebut, namun sekali lagi, harus melihat konteks kesejarahan,” ujar Sekretaris TACB Kota Malang, Rakai Hino Galeswangi, saat dikonfirmasi oleh awak media, Sabtu (15/4/2023).

Lebih lanjut, Rakai menjelaskan bahwa dalam catatan sejarah, menguraikan bahwasannya rel yang berada di sepanjang koridor Kayutangan merupakan rel Trem, dan tidak pernah ditemukan catatan bahwa lori pernah melintas di kawasan koridor Kayutangan tersebut.

“Sebab, tidak pernah ditemukan catatan, dokumen, maupun memori kolektif masyarakat bahwa lori pernah melintas di koridor Kayutangan. Catatan sejarah jelas menguraikan terkait rel yang berada di sepanjang koridor Kayutangan adalah rel Trem jurusan Stasiun Jagalan-Stasiun Blimbing,” ungkapnya.

Terpisah, Wali Kota Malang, Sutiaji, memberikan penjelasan bahwa monumen tersebut lebih diperuntukkan guna merepresentasikan nuansa Kota Tua di Kota Malang.

“Itu untuk menambah ikon bahwa Malang memang kota tua. Sehingga dulu mahasiswa atau orang-orang yang datang ke Malang, ke Kayutangan Heritage, itu menjadi tempat yang memorial,” ungkap Sutiaji.

Baca Juga :  Sehari Makamkan Puluhan Jenazah Covid, Walikota Himbau Warga Untuk Tertib

Masih menurut Sutiaji, ketika disinggung terkait pemilihan tempat pemasangan lokomotif lori yang berada di kawasan zona 3 Kayutangan. Menurutnya, lokasi tersebut merupakan tempat yang pas sebab dinilai tidak akan mengganggu aktivitas pengguna jalan ataupun arus lalu lintas.

“Di mana-mana tidak bisa, susah. Kemarin saya tunjuk yang sekiranya jalurnya kosong dan tidak mengganggu arus. Kalau di trotoar malah ramai, dan kalau di tengah jalan juga tidak mungkin. Jadi tidak ada pertimbangan yang lain,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi menambahkan, pemasangan monumen lokomotif lori tersebut, dilakukan sebagai upaya memperindah kawasan Kayutangan Heritage dan menambah unsur estetika kota. “Semuanya itu kita bisa menilai, tetapi kita berusaha menambah daya tarik, menambah khazanah, kita ambil sisi positifnya aja,” ujar Baihaqi.

Diakhir, senada dengan penuturan Wali Kota Sutiaji terkait pemilihan tempat. Baihaqi juga menyebut bahwa lokasi pemasangan monumen lori merupakan lokasi paling aman, serta dapat digunakan sebagai daya tarik wisatawan.

“Itu kan dari Corporate Social Responsibility (CSR), kebetulan di space itu kan yang paling aman kita tempati untuk menambah daya tarik wisata di koridor kayutangan,” pungkasnya. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini