Loyalis Rezim Al-Assad Lakukan Penyergapan di Latakia, 3 Orang Tewas

SURABAYA (Lenteratoday) – Tiga orang tewas dan satu orang lainnya terluka pada Sabtu (14/12/2024) dalam sebuah penyergapan yang dilakukan oleh pasukan rezim Assad yang digulingkan terhadap pasukan pemerintah sementara di provinsi Latakia, Suriah, menurut laporan dari pihak keamanan.

Pasukan pemerintah sementara yang sedang melakukan penyisiran untuk memastikan keamanan di provinsi yang dikenal sebagai benteng keluarga Bashar al-Assad yang telah digulingkan itu diserang di distrik Jabla, Latakia, sebuah daerah yang selama ini dikenal sebagai benteng kekuatan keluarga Bashar Al-Assad.

Setelah serangan tersebut, pasukan pemerintah sementara segera mengirimkan bala bantuan ke lokasi untuk melacak dan menangkap pelaku. Dilansir dari Anadolu, Minggu (15/12/2024), sumber di lapangan melaporkan bahwa upaya pencarian masih berlangsung, dengan pengamanan diperketat di berbagai titik strategis di Latakia.

Latakia, yang sebelumnya menjadi pusat kekuasaan Assad, kini menjadi medan konflik baru setelah kejatuhan rezimnya di Suriah. Wilayah ini tetap menjadi fokus utama bagi kelompok-kelompok yang masih loyal kepada Assad, meskipun pemerintah sementara telah berusaha memulihkan situasi.

Tumbangnya rezim Bashar Al-Assad yang telah berkuasa selama lebih dari dua dekade menandai babak baru dalam konflik Suriah. Pemerintah sementara yang dibentuk setelah runtuhnya kekuasaan Assad menghadapi tantangan besar dalam mengkonsolidasikan wilayah, termasuk menghadapi perlawanan dari sisa-sisa loyalis rezim lama.

Baca Juga :  Hamas Nilai Serangan AS ke Irak dan Suriah Seperti Menuangkan Minyak ke Api

Meskipun banyak pihak berharap kejatuhan Assad dapat membawa kedamaian dan rekonstruksi bagi Suriah, kenyataannya masih jauh dari harapan. Serangan sporadis seperti di Jabla menunjukkan bahwa konflik bersenjata masih menjadi ancaman nyata, bahkan di wilayah yang seharusnya sudah berada di bawah kendali pemerintah sementara.

Latakia memiliki nilai simbolis yang besar dalam konflik ini. Sebagai benteng Assad, provinsi ini menyimpan jejak kuat kekuasaan keluarga tersebut selama bertahun-tahun. Tumbangnya Assad menjadikan Latakia medan pertempuran antara kekuatan baru dan loyalis lama yang belum sepenuhnya menyerah.

Pemerintah sementara setelah rezim Al-Assad tumbang, dihadapkan pada kebutuhan mendesak untuk memperkuat keamanan, memperluas kendali wilayah, dan membangun kembali negara yang hancur akibat perang bertahun-tahun. Namun, serangan-serangan seperti yang terjadi di Latakia menunjukkan bahwa jalan menuju perdamaian di Suriah masih panjang dan berliku. (*)

Sumber : Antara, Andolu, Beritasatu | Editor : Lutfiyu Handi



Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini