Lulusan Terbaik ITN Malang Buat Pembangkit Hybrid Berbasis Internet Untuk Pertanian

MALANG (Lenteratoday) – Salah satu lulusan terbaik Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang dalam Wisuda ke 71, Rizky Fadillah berhasil menghadirkan solusi energi listrik terbarukan berbasis internet untuk pertanian.

Mahasiwa Teknik Elektro S1 Fakultas Teknologi Imdustri (FTI) ini, berhasil membuat pembangkit hybrid Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) atau pembangkit listrik tenaga angin, pada area pertanian dengan sistem smart farming.

Dalam penelitiannya yang berjudul “Rancang Bangun Pembangkit Hybrid PLTS dan PLTB pada Sistem Smart Farming Berbasis IoT di Area Pertanian”, Rizky tidak hanya menciptakan pembangkit hybrid yang terdiri dari PLTS dan PLTB, tetapi juga mengintegrasikan teknologi Internet of Things (IoT) untuk memantau dan mengontrol sistem secara otomatis.

“Jadi kalau sebelumnya budidaya padi bergantung pada iklim, curah hujan, dan sistem irigasi, maka dengan teknologi sekarang bisa dengan smart farming,” ujar Rizky, saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (20/4/2024).

Rizky menjelaskan, sistem monitoring berbasis IoT berperan penting dalam mendeteksi kelembaban tanah, mengatur penggunaan energi listrik dari panel surya dan kincir angin, serta mengontrol irigasi secara efisien.

Menurutnya, teknologi ini tidak hanya mampu mengurangi biaya operasional bagi petani, tetapi juga dapat meningkatkan produktivitas pertanian dengan memastikan tanaman mendapatkan pasokan air yang optimal.

Lebih lanjut, Rizky menambahkan terkait teknologi hybrid ini, menurutnya merupakan langkah maju dalam mengatasi tantangan irigasi di tengah fluktuasi iklim yang semakin tidak menentu. Dengan memanfaatkan energi terbarukan dari matahari dan angin, inovasi ini juga memberikan kontribusi positif dalam mengurangi jejak karbon dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Baca Juga :  Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Petani Banyuwangi Digelontor 197 Ton Benih Padi

“Sehingga area pertanian dapat menghasilkan listrik untuk sistem monitoring dan drainase. Energi terbarukan seperti PLTS dan PLTB merupakan energi alternatif pengganti bahan bakar fosil yang secara bertahap akan habis keberadaannya. Apalagi tenaga surya dan bayu di Indonesia sangat melimpah, terjangkau, dan mudah digunakan,” imbuhnya.

Namun, Mahasiswa yang berhasil lulus dalam waktu 3,5 tahun dengan IPK 3,75 ini mengakui, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, termasuk investasi awal yang mahal dan pengaturan optimal panel surya untuk memaksimalkan hasil energi. Meskipun demikian, pencapaian ini menandai langkah penting dalam memajukan teknologi pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Sebagai informasi, selain Rizky, juga terdapat 3 lulusan terbaik dari ITN Malang yakni Iva Roudhotul Rohmah, mahasiswa prodi Teknik Informatika S-1 dengan IPK 3.94, kemudian Riska Nanda Sintya Dewi, prodi Teknik Sipil S-1 dengan IPK 3,62, disusul oleh Clarinta Ega Divanie, mahasiswi prodiPerencanaan Wilayah dan Kota (PWK) dengan IPK 3.70.

ITN Malang mengadakan Wisuda ke 71 untuk Program Sarjana S1, dan Magister S2, Sabtu (20/4/24). Wisuda kali ini diikuti oleh 303 wisudawan, terdiri dari 12 Magister, 127 wisudawan dari FTI dan 164 Wisudawan dari Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP). Sebanyak 86 wisudawan juga dinyatakan berhasil lulus dengan predikat Cum Laude atau Dengan Pujian.

Reporter:Santi Wahyu/Editor:Ais

Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini