JOMBANG (Lenteratoday) – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memberi semangat kepada penyandang disabilitas untuk tidak menyerah untuk berprestasi.Pesan itu disampaikan Risma saat menyerahkan bantuan kepada sejumlah warga penyandang disablitas di Kantor Desa Sengon, Kecamatan Jombang Kota, Kabupaten Jombang, Sabtu (28/1/2023).
“Setiap orang, termasuk penyandang disabilitas memiliki tantangan dalam kehidupan masing-masing. Namun, menyerah bukanlah sebuah jawaban yang tepat,” kata Mensos.
Mantan Wali Kota Surabaya itu mendorong para penyandang disabilitas tidak mudah menyerah. Melainkan justru harus berprestasi dengan memunculkan kelebihan atau potensi yang dimiliki masing-masing individu.”Panjenengan (Anda semua,red) tidak boleh menyerah, tidak ada yang tidak mungkin. Percayalah, setiap orang pasti punya kekurangan. Tapi, setiap orang juga punya kelebihan,” kata Risma.
Untuk diketahui, Mensos Risma datang bersama anggota Komisi V DPR RI Sadarestuwati, untuk menyerahkan bantuan program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) kepada para penyandang disabilitas di desa tersebut. Bantuan berupa 56 alat bagi penyandang disabilitas. Rinciannya, 35 unit kursi roda manual, 17 unit kursi roda elektrik, 1 unit kursi roda adaptif, dan 3 unit kruk (tongkat penyangga). Seluruh alat bantu bagi penyandang disabilitas itu total senilai Rp 534,5 juta.
Mensos Risma mengatakan, bagi orang umum, kursi roda adalah hal biasa. Namun bagi yang membutuhkan, kursi roda adalah sesuatu yang bermanfaat. Soal itu Risma pernah merasakannya. Risma lalu bercerita, saat menjadi Wali Kota Surabaya dirinya pernah duduk di atas kursi roda.Ketika sudah sembuh, banyak orang yang meminta kursi roda tersebut untuk dimanfaatkan lagi.
“Jadi kursi roda adalah sesuatu yang berharga bagi orang yang membutuhkan. Dengan kursi roda, penyandang disabilitas tidak lagi terkurung di rumah. Semoga bantuan ini bermanfaat,” ujar eks Wali Kota Surabaya ini.
Dalam kesempatan yang sama, cmengucapkan terima kasih atas respons Mensos Risma terhadap permintaan bantuan dari Kabupaten Jombang, khususnya dari Kecamatan Jombang Kota.
Sadarestuwati yang juga Ketua DPC PDIP Jombang ini menambahkan, alat bantu khusus ini penting bagi penyandang disabilitas. Para penyandang disabilitas dengan berbagai ragamnya membutuhkan alat dan teknologi bantu untuk memudahkan menjalani kehidupan sehari-hari.
“Teknologi bantu pengubah hidup ini membuka pintu pendidikan bagi anak-anak penyandang disabilitas, pekerjaan dan interaksi sosial bagi orang dewasa yang hidup dengan disabilitas, dan kehidupan mandiri yang bermartabat bagi orang tua,” kata Estu–sapaan akrabnya. Alat bantu ini, sambung Estu, juga mendorong angkatan kerja lebih produktif, yang secara tidak langsung merangsang pertumbuhan ekonomi.(*)
Reporter:sutono | Editor:widyawati
