Nasi Ayam ChangMai, Kuliner Lezat dan Murah di Pusat Kota Lama Semarang

SEMARANG (Lenteratoday) – Bukan sebuah rahasia jika makanan di tempat wisata biasanya dipatok dengan harga tinggi. Tapi siapa sangka, justru di Galeri Industri Kreatif (GIK) Kota Lama, harga makanan justru lebih rendah dari pasaran, Nasi Ayam Bu Mai salah satunya.

Kedai makanan yang dikelola oleh Dwi Harmayanti bersama suaminya tersebut, sudah dirintisnya sejak tahun 2000. Selain nasi ayam andalannya, kedai tersebut juga menyediakan gado-gado, tahu gimbal, dan lontong sayur.

“Harga saya di sini standar murah ke bawah. Kalau nasi ayam di luar bisa njenengan tau sendiri saya disini hanya Rp 12.000, gado-gado standar sama yang luar Rp 15.000, tahu gimbal kalo di luar kan Rp 25.000, saya jual Rp 15.000,” kata wanita yang akrab disapa ChangMai tersebut, Rabu (24/8/2022).

Meski harga yang dipatok sangat terjangkau, masalah rasa tidak perlu diragukan lagi. Pasalnya, ChangMai selalu menggunakan resepnya sendiri dalam setiap racikan masakannya.

“Itu kalau di model sini kan modelnya kan kayak nasi liwet Solo, kan pakenya santennya kentel semua. Kalau saya khusus untuk nasi ayam saya tu kuahnya kuah seger. Saya nggak pakai santen kanil, saya mainnya di bumbu rempahnya, jadi rasanya lain. Saya selalu menciptakan ciri khas sendiri. Saya nggak mau meniru,” katanya.

Saat memasak berbagai bumbu uleg, ia memiliki alat khusus, cobek dan uleg-uleg yang sengaja dibawanya dari Surabaya. Menurutnya, kedua alat tersebut sangat memudahkannya untuk memasak dan tidak membuatnya mudah lelah.

Baca Juga :  OJK Tutup 10.890 Investasi, Pinjol dan Gadai Ilegal Rugikan Masyarakat Rp 139,67 Triliun

“Khusus untuk alat saya bawa sendiri langsung dari Surabaya karena saya punya ciri khas sendiri, kalau disini kan cobek sama uleg-ulegnya kan model batu ya, kalau di Surabaya kan modelnya kan model dari tanah terus ulegannya dari kayu, kayunya aja kayu lain bukan kayu yang seperti di sini. Ada serat-seratnya sendiri, soale untuk nguleg itu malah lebih luwes terus di tangan juga nggak kemeng,” jelasnya.

Manis pahitnya berusahapun sudah dilaluinya. Bermula dari usaha jajanan kecil, berkembang ke cathering, hingga sekarang memproduksi oleh-oleh, sambel pecel dan sambel petis.

Pandemi Covid-19 pun turut berdampak pada bisnisnya. Bahkan, ia pernah membuang 50 pcs sambel petis dan pecel yang dibuatnya secara cuma-cuma karena sudah masuk masa expired. Namun, hal tersebut tidak menghalanginya untuk terus bangkit dan mengembangkan usahanya.

Hingga kini, ia pun aktif mengikuti berbagai kegiatan bazar UMKM yang diselenggarakan oleh OPD maupun BUMN terkait. Tak lupa, ia juga mengajukan sertifikasi P-IRT dan Halal untuk beragam produknya. Sejumlah komunitas UMKM pun turut diikutinya.

Nasi Ayam Khas Semarang spesial racikan ChangMai ini bisa didapatkan di GIK Kota Lama Semarang pada pukul 11.00-17.00 WIB untuk hari Minggu sampai Jumat dan 11.00-21.00 WIB pada hari Sabtu. Selain di GIK, Nasi Ayam ini juga bisa didapatkan di Tlogosari, tepatnya di Bagian Belakang Superindo. (*)

Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Lutfiyu Handi

Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini