Surabaya- Bayi kembar siam dempet dada dan perut asal Kendari, Sulawesi Tenggara, Azila dan Aqila akhirnya bisa dipisahkan. Sebelumnya, tim dokter memprediksi operasi ini akan berjalan 12 jam, tapi ternyata lebih cepat hanya butuh waktu 6 jam.
“Alhamdulillah operasi yang kami prediksi 12 jam bisa lebih pendek karena dapat ridho dari Allah SWT. Kami lebih hati-hati dan pengalaman tim kami. Jadi dari lamanya operasi menjadi lebih cepat. Jam 12.00 WIB persis bayi sudah terpisah dan selamat keduanya. Kurang-lebih 6 jam,” kata kata Ketua Tim Penanganan Bayi Kembar Siam RSUD Dr Soetomo, Dr. Agus Harianto, Rabu (14/8).
Operasi pemisahan tubuh bayi kembar yang menerjunkan 70 dokter ini dilakukan di ruang 016 lantai 4 Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD Dr Soetomo mulai pukul 09.45 WIB. Dalam waktu 20 menit, tim dokter sudah dapat memisahkan liver bayi kembar tersebut. Setelah melakukan pemisahan liver, dokter yang terlibat melanjutkan pemisahan jantung dan badan. Pukul 11.55 jantung dan badan Aqila dan Azila sudah berhasil terpisah dan langsung dilakukan penutupan kulit pada bagian perut dan dada di ruangan terpisah.
Saat ditanya kesulitannya, dr Agus memaparkan salah satu penutup bagian tubuh milik bayi tersebut memang berbeda. Untuk itu, pihaknya melakukan rekayasa medis, dan menghindari adanya tambalan.

“Kesulitannya memang satu, menutup dinding dada dan menutup kulit dan satunya lagi dibikin rekayasa. Mereka ditutup dengan kulitnya sendiri tanpa tambal-tambal dari yang lain. Yang paling utama primer dari kulitnya sendiri,” papar dr Agus.
Ia memaparkan kedua bayi memiliki organ yang lengkap. Hanya, Azila tidak memiliki selaput jantung. Namun hal ini bisa diatasi.”Luas luka lebih lebar yang Aqila. Setiap individu kembar siam, meskipun dempet, tapi berbeda. Kelihatan dari luar sama, tetapi organ di dalam berbeda. Jadi, kalau sudah terpisah, Aqila dan Azila berbeda perawatannya,” pungkasnya.
Sementara itu, saat diwawancara terpisah, orang tua si kembar Aqil dan Azila mengaku merasa kasihan dan tidak tega melihat kedua putrinya menjalani operasi. Keluarga sangat berterimakasih kepada pihak RSUD dr Soetomo, RSUD Kendari dan semua masyarakat yang sudah mensuport semua persiapannya.
Selain itu, Jayasrin–nama ayah si kembar– ingin kedua putrinya dapat terselamatkan dan bisa kembali tersenyum kembali.“Yang penting operasinya berjalan dengan lancar, karena ini operasi yang besar. Kami hanya berharap keduanya bisa selamat dan kuat saat operasi,” harapnya. (Est)