BLITAR (Lenteratoday) – Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2024, Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar menggela 3rd Balelatar Fest pada 13-15 Desember 2024 di Taman Plaza Monumen PETA, Jalan Sudanco Supriadi, Kota Blitar.
Wali Kota Blitar, Santoso dalam sambutannya saat Pembukaan Festival Tari Hakordia 2024 menyampaikan ada banyak strategi, untuk pencegahan korupsi. Salah satunya melalui media seni tari, seperti malam ini dilaksanakan.
“Tari adalah bahasa universal dan menjadi sarana penyampaian pesan yang baik, dengan menggelar, mengikuti dan menyaksikan festival tari ini telah ikut mendukung pencegahan korupsi. Sekaligus mendukung majunya seni tari di Kota Blitar, ” ujar Santoso, Jumat(13/12/2023) malam.
Sebelumnya diungkapkan Santoso, pada 21 April 2024 lalu juga sudah digelar Festival Tari Tingkat Jawa Timur Piala Wali Kota Blitar dalam rangka Peringatan Hari Jadi Kota Blitar Ke-118.
Santoso melanjutkan pada Peringatan Hakordia 2024 ini, pihaknya bersyukur Kota Blitar menjadi satu dari tiga kota se-Jawa Timur yang menjadi nominator Kota Anti Korupsi.
Sehingga dapat disimpulkan, bahwa pemberantasan korupsi di Kota Blitar sudah berada pada jalur yang benar.
“Hal ini ditunjukkan dengan beberapa capaian prestasi, sebagai berikut:
Pertama, nilai Monitoring Centre of Prevention (MC) KPK Tahun 2023 dengan nilai 95,93 dan berada di peringkat kedua se-Jawa Timur serta masuk 10 besar peringkat terbaik se-Indonesia,” jelasnya.
Kedua, Survey Penilaian Integritas (SPI) dari KPK Tahun 2023, Pemkot Blitar meraih nilai 82,48 tertinggi se-Jawa Timur dari 38 kabupaten/kota dan nomor 1 se-Indonesia Katehori Kota Kecil.
Ketiga, Penilaian Program Pengendalian Gratifikasi dari KPK Pemkot Blitar dengan nilai 78,63 meraih peringkat 1 Kategori pemerintah kota se-Jawa Timur dan Peringkat 8 Kategori pemerintah kota se-Indonesia. Keempat, opini terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) 14 kali berturut-turut dan terbanyak se-Jawa Timur.
“Serta kelima, Kota Blitar menjafi nominator percontohan kabupaten/kota anti korupsi diantara 3 kabupaten/kota se-Jawa Timur,” paparnya.
Ditegaskan Santoso kalau korupsi adalah salah satu tantangan besar yang dihadapi bangsa kita, tidak hanya merugikan keuangan negara tapi juga melemahkan kepercayaan terhadap pemerintah. Bahkan menghambat pembangunan, oleh karena itu nilai-nilai anti korupsi harus terus digalakkan.
“Termasuk melalui seni dan budaya termasuk melalui tari, serta didorong semangat trisakti Bung Karno yakni Berkepribadian dalam kebudayaan,” tegasnya.
Festival tari ini bukti nyata kecintaan pada budaya asli Indonesia, juga memberikan ruang untuk para seniman menampilkan bakat dan kemampuannya.
Menurut Santoso tari sebagai salah satu ekspresi seni budaya, memiliki kekuatan luar biasa dalam menyampaikan pesan moral dan membangkitkan kesadaran.
“Tidak hanya menunjukkan kekayaan budaya Kota Blitar, tapi juga menyampaikan pesan penting kepada seluruh masyarakat bahwa “Kita semua memiliki peran dalam mencegah dan memberantas korupsi”,” tegas Santoso.
Terakhir Santoso menuturkan festival tari memiliki tiga sisi positif, diantaranya menunjukkan keragaman budaya di Indonesia. Memberikan ruang seniman mengupgrade dan mengukur kemampuan atau bakat yang dimiliki, serta memberikan hiburan bagi peserta dan penonton atau masyarakat.
Sebelum malam Grand Final Lomba Cipta Tari Anti Korupsi 2024, telah dilakukan seleksi kelompok peserta lomba yang diikuti juga dari Tulungagung dan Kediri. Hingga tersaring 10 kelompok, yang akan tampil pada babak final tadi malam.
Sementara itu, Kepala Disbudpar Kota Blitar, Edy Wasono mengatakan jika 3rd Balelatar Fest x Hakordia 2024 digelar kerjasama Disbudpar dan Inspektorat Kota Blitar, dimana rangkaian kegiatannya diawali pada, Jumat(13/12/2024) kemarin sampai, Minggu(15/12/2024).
“Diawali dengan apel pagi, senam bersama dan jalan sehat Hakordia 2024, kemudian Pameran Pokdarwis Kota Blitar dan Pameran Bonsai. Dilanjut malam harinya, Grand Final Lomba Cipta Tari Anti Korupsi 2024 yang dibuka langsung oleh Bapak Wali Kota Blitar,” kata Edy, Sabtu(14/12/2024).
Karena dalam rangkaian kegiatan ini, memang juga digelar lomba cipta tari dan video anti korupsi.
Hari ini lanjut Edy, akan digelar penampilan musik kompilasi, serta puncaknya dilounching tarian khas Kota Blitar yaitu Jaranan Engklek dan Barongan Sodo.
“Sekaligus lounching Taman Plaza Monumen PETA, serta tari dan video anti korupsi. Hingga malam harinya, hiburan campursari Guyon Waton, Cak Percil Cs,” ujarnya.
Ditambahkan Edy rangkaian kegiatan 3rd Balelatar Fest dan Halordia 2023 ditutup pada, Minggu(15/12/2024) dengan penampilan seni dan budaya dari Sanggar Patrialoka imbuhnya.(*)
Reporter: Arief Sukaputra