
JEPARA (Lenteratoday) - Tradisi perang obor dalam rangka sedekah bumi Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan, Jepara, Jawa Tengah berlangsung meriah, Senin (20/6/2022). Ratusan obor disiapkan untuk melaksanakan tradisi yang telah berlangsung turun temurun ini.
Dari pantauan lenteratoday.com di lokasi, acara diawali dari rumah Petinggi atau Kepala Desa Tegalsambi sekitar pukul 19.30 WIB. Di tempat ini, sekitar 40 orang pemain perang obor berkumpul. Setelah itu mereka membawa sekitar 350 obor untuk ke perempatan jalan desa.
Setelah acara seremoni ditandai dengan menyalakan obor oleh Sekda Jepara Edy Sujatmiko, para pemain lalu saling serang dengan pemain lainnya yang membawa obor. Kemeriahan pun terjadi ketika para pemain sama-sama memukul obor ke pemain lain.
Ribuan penonton memadati jalan desa tersebut, Tak jarang warga yang melihat terkena percikan api dari perang obor tersebut, namun mereka tetap tertawa senang.
Kepala Desa Tegalsambi, Agus Santoso, mengatakan rangkaian sedekah bumi puncaknya adalah tradisi perang obor. Perang obor sempat tidak dilaksanakan secara meriah karena pandemi virus Corona atau Covid-19. Menurutnya perang obor sudah menjadi warisan budaya tidak benda.

"Perang obor sudah mendapatkan piagam menteri termasuk warisan tak benda, kita membuat batik motif perang obor. Syukur dijadikan seragam pemkab Jepara. Sekda berkenan memfasilitasi pameran perang obor, usulan tarian obor untuk melatih menciptakan obor. Tarian obor bisa memperkaya budaya Jepara," ujar Agus saat memberikan sambutan di hadapan warga.
Agus pun berpesan agar para pemain tetap sportif. Agus mengatakan perang obor ini tidak dimaksud untuk mencederai ataupun dendam.
"Berpesan pemain obor buktikan tujukan tamu undangan kita warga Tegalsambi bernyali tapi sportif, tidak ada niat mencederai, tidak ada dendam, masyarakat guyub rukun yang ada," jelas dia.
Dalam kesempatan yang sama Sekda Jepara, Edy Sujatmiko, mengatakan tradisi perang obor sudah menjadi warisan budaya nasional. Tidak hanya Jepara lagi.
"Perang obor aset nasional, tidak hanya milik Tegalsambi, ini merupakan aset nasional warisan budaya tidak benda. Pesta lomba, perang obor, dan jebul Tulakan," jelas Edy saat memberikan sambutan.
Menurutnya dua tahun belakangan perang obor tidak digelar karena pandemi. Dia pun bersyukur perang obor kembali digelar secara meriah tahun ini.
"Dua tahun tidak ada kegiatan ini, ini rangkaian sedekah bumi. Ini sedekah bumi wujud bentuk syukur kesehatan pada kita," ujar Edy.
"Untuk itu kita nikmati perang obor. Sekali berpesan tetap jaga sportivitas, tetap jaga protokol kesehatan, tetap jaga protokol kesehatan," pungkas dia. (*)
Reporter :Sahlan Kurniawan | Editor : Lutfiyu Handi