28 April 2025

Get In Touch

Polres Jombang Gagal Tangkap Tersangka Kasus Dugaan Pelecehan Seksual, Ini Penyebabnya

KH Muhammad Mukhtar Mukthi meminta Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat tak menangkap anaknya.
KH Muhammad Mukhtar Mukthi meminta Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat tak menangkap anaknya.

JOMBANG (Lenteratoday) – Proses hukum kasus dugaan pelecehan seksual yang menimpa seorang santriwati asal Jombang terpaksa tersendat. Pasalnya, pihak Kepolisian Resort Jombang gagal melakukan penangkapan terhadap tersangka yang tak lain anak ulama kenamaan Jombang KH Muhammad Mukhtar Mukthi.

Di hadapan ratusan Jemaah, Mukhtar sempat meminta Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat tak menangkap anaknya. Hal itu disampaikannya saat mengadakan tausiah di Ponpes Majma'al Bachroin Hubbul Wathon Minal Iman Siddiqiyyah di Jombang pada Minggu (3/7) lalu.

Nurhidayat mengkonfirmasi peristiwa tersebut. Menurutnya saat itu polisi bertindak sebagai negosiator yang hendak menangkap MSAT. Proses penangkapan tak berjalan sebagaimana diharapkan.

"Kami berupaya melaksanakan penangkapan tersangka MSAT, namun ada kendala di lapangan," kata Nurhidayat saat dikonfirmasi, Selasa (5/7).

Adapun peristiwa itu terekam kamera dan beredar luas ke publik di media sosial. Terlihat pimpinan Ponpes tersebut mengatakan bahwa kasus yang menimpa sang anak adalah fitnah keluarga.

Oleh sebab itu, polisi diminta agar tak melanjutkan proses hukum. Menurut ayah MSAT, hal itu perlu dilakukan untuk keselamatan bersama mengingat masalah tersebut merupakan ranah internal keluarganya.

"Masalah fitnah ini masalah keluarga. Untuk itu kembalilah ke tempat masing-masing, jangan memaksakan diri mengambil anak saya yang kena fitnah ini. Semuanya itu adalah fitnah, Allahu Akbar," ucap dia.

Dalam video yang beredar, terlihat Nurhidayat yang berdiri disamping ayah MSAT tak banyak berbicara. Ia hanya mengangguk sekali di hadapan ratusan jemaah yang menyaksikannya. Pekik takbir mengiringi proses perbincangan itu.

Beberapa hari sebelum peringatan dari Mukhtar, polisi telah mencoba menangkap MSAT. Pengejaran yang dilakukan bak film aksi itu gagal membuahkan hasil.

Saat pengejaran ada tiga mobil iring-iringan yang mendampingi MSAT dari Desa Sambongdukuh, Jombang. Kala itu mobil terus melaju ke arah Ploso meski dikejar polisi.

Salah satu mobil rombongan MSAT juga sempat hendak melawan dengan memepet seorang petugas yang melakukan pengejaran.

Dalam pengejaran, mobil yang dinaiki MSAT dan satu mobil pengiringnya berhasil melarikan diri dan masuk ke arah pondoknya, Pesantren Shiddiqiyyah. Polisi hanya berhasil menyergap satu mobil rombongan.

Usai pengejaran gagal membuahkan hasil, polisi sempat melakukan penyergapan terhadap Ponpes tempat MSAT menepi. Ratusan personel Brimob bersenjata lengkap dikerahkan sebelum negosiasi dilakukan.

Hingga tengah malam, upaya tim negosiator yang masuk ke dalam ponpes ternyata gagal. Ratusan personel polisi termasuk pasukan Brimob Polda Jatim terpaksa kembali ditarik ke markas

Pendamping korban sekaligus Direktur Women Crisis Center (WCC) Jombang, Ana Abdillah menyayangkan tindakan polisi yang kembali gagal menangkap MSAT, dan justru melunak pada keluarga tersangka.

"Bahkan video yang beredar itu sampai dia harus mendengarkan kata pak kiai bahwa persoalan ini adalah fitnah, sementara dia sebagai aparat hukum dan alat negara di situ dia sudah punya bukti lengkap dan bisa dibuktikan di pengadilan," kata Ana.

Sumber : CNN | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.