21 April 2025

Get In Touch

Juni 2022 Inflasi Kota Kediri 0,78 Persen, BPS: Indikator Daya Beli Masyarakat Kian Membaik

Penyumbang inflasi Kota Kediri bulan Juni 2022 dari kelompok pengeluaran
Penyumbang inflasi Kota Kediri bulan Juni 2022 dari kelompok pengeluaran

KEDIRI (Lenteratoday) - Inflasi di Kota Kediri pada Juni 2022 sebesar 0,78 persen. Angka tersebut menurut BPS setempat mencerminkan daya beli masyarakat Kota Kediri semakin membaik pasca-bangkit dari pandemi Covid-19.

Menurut Lilik Wibawati, Kepala BPS Kota Kediri, saat ini di barbagai daerah terjadi kenaikan harga bahan-bahan kebutuhan sehari-hari. Dengan tingkat inflasi demikian menunjukkan masyarakat Kota Kediri tingkat ekonominya mulai merangkak naik dibuktikan dengan daya beli yang baik.

“Namun dilihat dari tingkat inflasi komulatif Kota Kediri berhasil duduki posisi terkecil di Jawa Timu," Ujar Lilik Wibawati, Kamis (7/7/2022).

Diuraikan, 10 komoditas penyumbang inflasi, antara lain: cabai rawit inflasi sebesar 0,276 persen; telur ayam ras inflasi sebesar 0,104 persen; cabai merah inflasi sebesar 0,048 persen.

Selanjutnya, sabun mandi inflasi sebesar 0,080 persen; bawang merah inflasi sebesar 0,043 persen ; air kemasan inflasi sebesar 0,035 persen; ikan goreng inflasi sebesar 0,032 persen; tukang bukan mandor inflasi sebesar 0,031 persen; bubur sebesar 0,030 persen; serta rokok kretek filter sebesar 0,027 persen .

Di samping 10 komoditas di atas, terdapat pula 10 komoditas penghambat inflasi, di antaranya: minyak goreng deflasi -0,043 persen; daging ayam ras deflasi -0,023 persen; bawang putih deflasi -0,022 persen; emas perhiasan deflasi -0,018 persen; apel deflasi -0,018 persen ; tongkol diawetkan deflasi -0,017 persen; beras -0,014 persen; tempe deflasi-0,011 persen; sawi hijau bubuk deflasi -0,010 persen; dan wortel deflasi -0,010 persen.

Lilik menyebutkan beberapa hal yang patut diwaspadai masyarakat Kota Kediri pada bulan Juli mendatang, antara lain: kebijakan pelonggaran penggunaan masker dapat meningkatkan mobilitas dan konsumsi masyarakat di pusat keramaian, momentum Idhul Adha menaikkan beberapa harga komoditas akibat permintaan konsumen tinggi, serta perubahan iklim secara ekstrem dapat menyebabkan penurunan pasokan komoditas pangan tertentu.

Pihaknya bersama Pemkot Kediri akan melakukan berbagai upaya mengendalikan inflasi bulan mendatang, seperti melakukan pemantauan harga komoditas melalui kegiatan operasi pasar. “Kita akan meningkatkan kolaborasi, koordinasi, dan pemantauan harga bahan-bahan kebutuhan di pasar,” jelas Lilik.

Ia mengaku kegiatan operasi pasar tidak hanya melibatkan BPS bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), akan tetapi orang nomor satu di Kota Kediri pun turut terjun ke lapangan. “Kemarin Pak Wali ikut serta memantau ke pasar-pasar, ada Disperdagin juga untuk mengecek stabilitas harga di pasar,” ungkapnya.

Pada kesempatan lain, Chevy Ning Suyudi, Kepala Bappeda Kota Kediri menyampaikan momen menjelang Idul Adha ini, Pemkot Kediri terus memperhatikan kesehatan hewan ternak dan ada peningkatan permintaan ternak untuk kurban. Untuk menekan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), pemerintah mengupayakan obat-obatan dan vitamin baik secara mandiri, maupun bantuan dari pemerintah provinsi maupun pusat.

Hingga saat ini, tingkat kesembuhan hewan ternak cukup tinggi dan belum ada yang meninggal, seraya berharap kondisi ini dapat dipertahankan. Vaksinasi tahap pertama sebanyak 500 dosis pada sapi perah dan sapi potong telah dilakukan. Untuk memperketat pengawasan lalu lintas hewan ternak, Pemkot Kediri juga mendirikan pos check point hewan ternak di beberapa titik, serta melakukan pemantauan dan pendampingan pada pasar hewan yang kembali dibuka akhir Juni.

Chevy juga mengungkapkan bahwa tidak hanya hewan ternak yang perlu diperhatikan, namun komoditas-komoditas lain yang berpotensi mengalami peningkatan harga seperti beberapa komoditas pertanian yang rentan terserang penyakit dan mengalami penurunan produksi.

Terutama karena curah hujan tinggi seperti cabai, tomat, bawang merah, dan juga komoditas yang harganya stabil tinggi seperti telur ayam ras karena meningkatnya biaya pakan. Selain itu perlu mewaspadai permintaan bahan dan bumbu dapur untuk masakan-masakan khas Idul Adha.

Terakhir, pimpinan Bappeda tersebut mengutarakan Pemkot Kediri melalui TPID akan terus mengupayakan memberikan yang terbaik untuk masyarakat, baik dalam ketersediaan, kualitas barang pokok maupun keterjangkauan harganya untuk menjaga inflasi tetap stabil. (*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.