20 April 2025

Get In Touch

Anggota DPRD Palangka Raya Menilai Asesmen Diagnostik Perlu Untuk Melihat Kesiapan Belajar

Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Norhaini.
Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Norhaini.

PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Kondisi pandemi yang sempat mengharuskan para siswa untuk belajar dari rumah atau secara daring (dalam jaringan), berdampak pada tidak maksimalnya Guru dalam mengontrol peserta didik yang menyebabkan terjadinya 'learning loss'.

Tidak hanya itu, sebagaimana dikatakan Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Norhaini, terjadinya 'learning loss' juga dipicu karena menurunnya motivasi belajar siswa yang disebabkan berbagai faktor, serta kemampuan siswa dan orang tua yang tidak sama. 

“Karena itu kami menilai Asesmen Diagnostik memang diperlukan  untuk melihat kesiapan belajar dan kompetensi siswa dalam memasuki pembelajaran tatap muka secara penuh,” papar Norhaini, Rabu (13/7/2022).

Selanjutnya ia menjelaskan jika Asesmen Diagnostik perlu dilakukan guru di awal tahun ajaran baru, untuk mengetahui bagaimana kemampuan awal siswa yang nantinya akan mengarah pada pengelompokkan belajar, metode dan media yang akan digunakan guru dalam proses belajar mengajar.

Sementara itu Norhaini menuturkan asesmen yang dilakukan guru di awal pembelajaran bertujuan untuk melihat kompetensi dan kesiapan belajar murid. Ini akan digunakan untuk mengelompokan siswa dalam belajar berdasarkan minat, kemampuan dan kesiapannya.

“Inilah mengapa Asesmen Diagnostik penting sebagai asesmen untuk belajar (Assesment for learning) untuk mengetahui kesiapan belajar dan kompetensi masing- masing siswa,” ungkapnya.

Lebih lanjut Norhaini menjelaskan, Asesmen Diagnostik terbagi kedalam tiga sesi, yaitu sesi numerasi, literasi dan gaya belajar. Dari hasil Asesmen Diagnostik akan digunakan untuk mengidentifikasi capaian kompetensi siswa, kesiapan siswa untuk menyesuaikan diri dengan pembelajaran di kelas, serta pengelompokkan siswa.

Sedangkan Asesmen Diagnostik Kurikulum Merdeka merupakan kegiatan yang dilakukan para tenaga pengajar sebelum menyusun pembelajaran, yaitu merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik, termasuk metode dan medianya.

"Dimasa Pandemi ini, banyak faktor yang harus dipertimbangkan agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar dan mencapai tujuannya, seperti faktor latar belakang keluarga, kesiapan belajar, motivasi serta minat peserta didik, dan lainnya," pungkasnya.

Reporter : Novita | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.