30 April 2025

Get In Touch

Terdeteksi, Tiga Kasus Mutasi SARS-CoV-2 Omicron Subvarian B.2.75 Ada di Indonesia

Ilustrasi virus.
Ilustrasi virus.

JAKARTA (Lenteratoday) – Tiga kasus mutasi SARS-CoV-2 Omicron dengan subvarian baru yakni B.2.75 ditemukan di Indonesia. Hal ini dilaporkan Kemenkes usai menemukan ketiga kasus ini .

Dari ketiga kasus itu, satu kasus merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dan dua kasus lainnya datang dari WNI di DKI Jakarta yang merupakan anak dan ibu.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu menyebut, kasus ini terdeteksi dari hasil pemeriksaan Whole Genome Sequences (WGS) pada 17 Juli kemarin.

"Sudah ada tiga kasus, satu orang PPLN warga negara Australia, dan dua kasus MA dan SA ibu dan anak warga DKI Jakarta," kata Maxi kepada CNNIndonesia.com, Senin (18/7).

Maxi melanjutkan, pasien WNA langsung diisolasi, dan dua kasus dari Jakarta juga langsung menjalani isolasi mandiri. Ketiganya dilaporkan tidak mengalami gejala sedang hingga berat.

"Warga negara Australia tanpa gejala atau OTG. Ibu dan anak warga Jakarta mengalami gejala demam, sakit tenggorokan, dan batuk, serta tidak ada riwayat perjalanan luar negeri, mereka juga tidak dirawat di rumah sakit," ujarnya.

Subvarian omicron BA 2.75 ini sebelumnya disebut-sebut jadi biang kerok dari lonjakan kasus covid-19 di beberapa negara. Para ilmuwan internasional telah menyatakan keprihatinan mereka pada varian covid-19 baru yang telah muncul di beberapa negara di seluruh dunia.

Subvarian yang dijuluki 'Centaurus' oleh beberapa pakar ini pertama kali terdeteksi di India pada awal Mei. Sejak itu, temukan kasus subvarian ini dilaporkan di hampir 10 negara lain, termasuk Inggris, Amerika Serikat, Australia, Jerman, dan Kanada. Singapura pada 14 Juli lalu melaporkan temuan kasus ini.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga telah mengkategorikan subvarian BA.2.75 sebagai Variant of Concern (VOC) Lineage Under Monitoring (LUM). Artinya, varian ini sedang diawasi secara ketat oleh WHO.

Sumber : CNN | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.