09 April 2025

Get In Touch

UB Dapat Dana Hibah Matching Fund Tahun 2022 Rp 11,7 Miliar

Prof. Dr. -Ing. Setyawan Purnomo Sakti, M.Eng
Prof. Dr. -Ing. Setyawan Purnomo Sakti, M.Eng

MALANG (Lenteratoday) – Universitas Brawijaya mendapatkan hibah Matching Fund lebih dari Rp 11 milyar untuk 21 tim dosen S1 dan Rp 700 juta untuk 2 tim dosen Vokasi. Bantuan iti berasal dari 30 proposal yang lolos uji seleksi dan kelayakan, dari total 108 proposal yang dikirimkan pada periode Maret dan April 2022.

Dana hibah Matching Fund Kedaireka tahun 2022 ini diberikan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbud Ristek RI (Ristekdikti) per tanggal 12 Juli 2022 melalui surat 0540/E/KS.06.02/2022 tentang penerima bantuan Pendanaan Program Matching Fund Tahun anggaran 2022 periode Maret dan April Gelombang 3.

Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi, Dr. Ir. Bambang Susilo, MSc. Agr. menyebutkan bahwa matching fund ini merupakan bentuk akselerasi kolaborasi Perguruan Tinggi dengan Industri.

Dalam penyelenggaraan Matching fund tahun ini tercatat sebanyak 304 mahasiswa terlibat aktif. Sedangkan dari tim yang lolos pendanaan, sebanyak 112 Dosen juga terlibat dalam pelaksanaan program, yang merupakan sumber pendukung Indikator Kinerja Utama (IKU) UB.

Adapun tujuan pemberian dana hibah matching fund ini diungkapkan oleh Prof. Luchman Hakim, S.Si., M.Agr.Sc., Ph.D., Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), adalah untuk penguatan kolaborasi antara insan akademik perguruan tinggi dengan mitra dunia usaha, dunia industri, pemerintah daerah, dan mitra lainnya.

Menurutnya, selain kerjasama dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI), Universitas Brawijaya dapat memanfaatkan dana hibah ini untuk mensupport pendanaan dan menstimulasi dosen untuk melakukan hilirisasi dari inovasi yang dihasilkan dosen, serta menyediakan ruang bagi implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).

"Intinya, kesimpulan Matching Fund yakni bagaimana agar apa yang dikembangkan di Perguruan Tinggi ini bisa berkontribusi di masyarakat, sehingga program matching fund ini dilakukan atas suatu kerja sama yakni dari instansi atau dosen perguruan tinggi dengan dunia industri, bisa dalam bentuk perusahaan, UMKM, pemerintah, dan sebagainya," kata Prof. Dr. -Ing. Setyawan Purnomo Sakti, M.Eng., Kepala LP3M UB, saat melakukan konferensi pers di Gedung Perpustakaan UB Lantai 5, Senin (25/7/2022)

Lanjut, Kepala LP3M tersebut juga mengemukakan harapannya agar inovasi yang dilakukan oleh insan dikti itu nantinya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

Kemudian Prof. Dr. -Ing. Setiawan Purnomo Sakti, M.Eng, juga menjelaskan sedikit gambaran dari tahapan pengiriman propisal, yakni seperti penyusunan proposal untuk setelah itu disubmit. Dia menyatakan kalau tidak salah terdapat lebih dari 3000 proposal yang masuk dan harus diseleksi oleh Dikti. Tahapan selanjutnya yakni dilakukannya wawancara yang bertujuan untuk meyakinkan isi dari proposal tersebut, benar atau tidaknya keterangan yang diberikan. Sehingga dari sekian ribu tersebut hanya ada sekian ratus yang disetujui oleh Dikti.

"Ada banyak contoh yang bisa dilakukan dengan menggunakan dana hibah Matching Fund Kedaireka tahun 2022 ini, misalnya adalah ada seorang teman yang melakukan inovasi di pengembangan ayam. Sehingga nantinya ayam ayam yang dihasilkan akan lebih unggul, misalnya juga hilirisasi untuk perkebunan kopi di Malang, dan sebagainya," imbuh Prof. Dr. -Ing. Setiawan Purnomo Sakti, M.Eng, menjawab pertanyaan contoh penggunaan dana hibah Matching Fund 2022.

Sementara itu, tim dari Fakultas yang berhasil menerima dana hibah Matching Fund tersebut adalah Fakultas Teknik Pertanian sebanyak 5 tim, Fakultas Teknik sebanyak 5 tim, MIPA sebanyak 4 tim, FPT sebanyak 3 tim, kemudian FH, FE, FP, dan FILKOM masing masing sebanyak 1 tim. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.