
MALANG (Lenteratoday) – Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang (Unisma) terus berupaya meningkatkan kualitas. Salah satunya adalah dengan terus menjali kerjasama dengan berbagai rumah sakit. Terbaru, FK-Unisma menggandeng Rumah Sakit Moh Anwar Sumenep.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang, Dr. Rahma Triliana, M.Kes, PhD., saat konferensi pers bersama Rektor Unisma Prof. Dr. H. Masykuri Basri, M.Si., beserta Wakil Rektor 4, Dr. Ir. Hj. Istirochah Pujiwati, MP, Rabu (27/7/2022), mengatakan bahwa kerjasama dengan Rumah Sakit (RS) baru di Sumenep yakni, RS Moh. Anwar ini sudah dilakukan berberapa waktu lalu. Sebelumnya juga telah menjalin kerjasama dengan beberapa RS pendidikan yakni RS Bangkalan, RS Kanjuruhan, dan RS Mardi Waluyo di Blitar.
"RSU Moh. Anwar daerah Sumenep bisa kita push menjadi RS pendidikan karena banyak menerima Koas dari FK-Unisma, jadi harapannya September ini mahasiswa kita bisa melakukan pendidikan di sana. Kita juga punya banyak mahasiswa yang berasal dari Sumenep. Selain itu, lulusan FK Unisma juga banyak yang bekerja sebagai dokter Rumah Sakit di pulau atau dokter Puskesmas di Sumenep. Selain itu, kerjasama dengan RS Moh. Anwar Sumenep ini juga sudah mendapatkan respon yang baik dari Bupati Sumenep," tandas Rahma.
Selanjutnya, Rahma juga menyatakan bahwa menjalin kerja sama dengan FK-Universitas Brawijaya (UB) terkait dengan pengiriman dosen untuk menempuh pendidikan S3.
"Kita berharap dengan melakukan kerjasama ini nantinya SDM akan semakin bagus dan proses pembelajaran mahasiswa juga akan berjalan lebih baik. Sejauh ini ada 5 orang dosen yang akan mengikuti program pendidikan S3 masih dalam tahap seleksi. Dan sesuai dengan kesepakatan antara FK-UB serta FK-Unisma yang dilakukan Jum'at kemarin, akan ada group research dimana UNISMA akan terlibat di dalamnya," imbuhnya.
Lebih lanjut, Rahma menyatakan bahwa dengan adanya kerja sama ini, Unisma diharapkan mampu menciptakan ilmuan yang handal dan mampu menggali keragaman hayati yakni misalnya seperti ilmu kedokteran yang berbasis kepada etnis atau wilayah suatu daerah, hasilnya nanti akan dikembangkan sebagai obat-obatan.
Rahma juga menyatakan bahwa mahasiswa lulusan ke 8 FK-Unisma telah dibaiat pada tanggal 16 Juli 2022 kemarin. Kemudian, kegiatan seperti pengabdian masyarakat telah berhasil melakukan penelitian terkait penggunaan benalu teh sebagai obat anti hipertensi, ini merupakan kerjasama anatara FK-Unisma dan Farmasi Unisma. Saat ini Unisma juga sedang mengembangkan tanaman rosela menjadi teh, harapannya tidak hanya memberikan fungsi sebagai makanan/minuman, namun juga sebagai pengobatan.
"Ada salah satu penelitian yang sekarang digeluti adalah rosela, ternyata dia memiliki potensi anti biotik untuk mengendalikan kuman, namun ini masih dalam fase penelitian akan tetapi sudah menunjukkan adanya hasil anti adesi dan bio film. Kita juga melakukan penelitian terhadap alang-alang karena ternyata memiliki efek anti hipertensi juga," tandasnya.
Menurut Dekan FK-Unisma tersebut, saat ini concern dari Fakultas adalah untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa agar menjadi peneliti yang handal dan mereka bisa memahami apa saja yang tergolong pada bahan-bahan dasar pembuatan pengobatan tradisional.
"Kita juga ada produk handsanitizer yang sejauh ini baru diberi chamomile, rencananya akan dimasukkan rosela juga. Kedepannya mungkin bisa mengembangkan bahan bahan kosmetik," imbuhnya.
Rahma juga menyebutkan bahwa FK Unisma saat ini sedang membuka pendaftaran untuk calon mahasiswa baru gelombang 3 yang dibagi dalam 2 jalur, yakni jalur pesantren dan jalur reguler. Pendaftaran ini berakhir pada tanggal 8 Agustus 2022.
"Gelombang 3 ada 120 kuota dan sudah terisi 70 orang, jadi kuota gelombang 3 tersisa 50 yang mana dibagi untuk jalur pesantren dan reguler. Persyaratan jalur pesantren adalah dengan minimal pernah menempuh 3 tahun pendidikan pesantren atau istilahnya pernah nyantri, nanti akan ada beberapa tahapan seleksi untuk jalur pesantren ini seperti ujian psikologi, ujian tertulis, dan tentunya ujian potensi kepesantrenan. Nanti pengujinya salah satunya ada drh. Zainul Fadli, materi kepesantrenan terkait kitab kuning dan hafalan qur'an," jelas Rahma.
Rektor Unisma, Prof. Dr. H. Masykuri Basri, M.Si juga menegaskan bahwasannya Unisma tidak eksklusif hanya menerima mahasiswa yang berlatar agama muslim, namun juga wellcome pada mahasiswa baru non muslim nantinya.
"Unisma merupakan kampus multikultural karena semuanya bisa masuk dan menempuh pendidikan di Unisma, Fakultas apapun itu, tidak hanya Fakultas Kedokteran. Kalaupun ada kewajiban mondok maka untuk non muslim tidak harus mondok. Jadi tetap yang diwajibkan mondok adalah yang muslim saja, kalau non muslim mau mengikuti ya monggo, tapi tidak diwajibkan. Prinsipnya bahwa kami selalu mengayomi seluruh unsur, dan menjunjung tinggi menghormati satu sama lain. Unisma sebagai pelopor anti radikalisme intoleran," ucap Prof. Masykuri. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi