20 April 2025

Get In Touch

Brawijaya Fashion Week September 2022, Pakar Ilmu Budaya: Mahasiswa Sudah Ambil Langkah Tepat

Dosen Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya Malang, yakni Yusri Fajar, S.S., M.A.,
Dosen Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya Malang, yakni Yusri Fajar, S.S., M.A.,

MALANG (Lenteratoday) – Dosen Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya Malang, yakni Yusri Fajar, S.S., M.A., memberikan tanggapan terkait event yang akan digelae oleh Mahasiswa FISIP-UB yang bertajuk Brawijaya Fashion Week (BFW) 2022, yang akan digelar awal September mendatang.

Ditemui di ruangannya pada Senin (1/8/2022), salah satu dosen FIB tersebut melihat terselenggaranya acara ini dari sisi akademisi yang ahli di bidang seni budaya. Menurutnya, para mahasiswa telah mengambil langkah yang tepat dan baik dengan mengusung tema Sustainable Fashion untuk gelaran BFW 2022 nantinya.

"Kegiatan BFW 2022 ini saya kira bagus. Pertama, sebagai ajang penciptaan karya seni budaya yang diinisiasi oleh mahasiswa. Ada ide menarik yang menjadi dasar, misalnya seperti tema yang diusung saat ini yakni sustainable fashion. Artinya dalam proses penciptaan karya seni budaya itu tidak semata mata terkait dengan keterampilan mencipta melainkan ada alasan intelektual yang nanti memperkuat ajang yang digelar," terang Yusri Fajar, S.S., M.A., selaku dosen FIB-UB saat dimintai keterangannya mengenai BFW2022, Senin (1/8/2022).

Lebih lanjut, ia juga menyatakan bahwa acara ini akan sangat bermanfaat terutama dalam menciptakan kolaborasi dengan industri dunia kreatif yang tentu kedepannya akan mendorong mahasiswa agar menjadi insan yang kreatif dalam merespon perkembangan jaman, sehingga mereka mampu bersaing dalam dunia global.

Disinggung mengenai implementasi sustainable, menurut pengamatan Yusri, mahasiswa yang masuk dalam organisasi MiXth EO ini mempunyai semangat untuk menggunakan bahan yang tidak menghasilkan suatu kerusakan di lingkungan. Yusri melihat bahwa tema yang mereka usung ini juga mengandung semangat dan kesadaran untuk menjaga lingkungan yang kemudian mempraktekan kesadarannya tersebut dalam suatu kreativitas, misal pada temanya, desainnya, bahannya.

"Fashion kalau kita lihat dari definisinya, sebenarnya tidak hanya terkait pada busana yang dikenakan, namun ada keterkaitan dengan attitude dan behaviour. Nah contohnya bagaimana mereka mempunyai kesadaran untuk melestarikan lingkungan dengan membungkus menjadikan suatu acara fashion", ujarnya.

Terakhir, dosen yang pernah menempuh pendidikan di University of Bayreuth Bayern Germany tersebut juga mengimbuhkan bahwa Universitas Brawijaya sepenuhnya memberikan support terhadap kreativitas mahasiswa. Ia menegaskan bahwa kegiatan seperti ini memang harus didorong dan difasilitasi.

"Tidak selalu tema yang diusung berkolerasi secara langsung dengan visi misi universitas tetapi ada banyak irisan yang sesuai, misalnya menggagas green campuss yang kemudian ada kaitannya dengan gelaran ini. Universitas tentunya akan sangat mengapresiasi terlebih sekarang dunia fashion sedang banyak sekali dibicarakan mengani gaya berbusana atau semacamnya," tandasnya.

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.