
SURABAYA (Lenteratoday) - Rencana Pemkot Surabaya membuka destinasi wisata Pecinan Kya-Kya Surabaya semakin mendapat dorongan oleh DPRD kota Surabaya. Pembukaan tersebut rencananya akan dilakukan pada momen Kemerdekaan RI ke - 77.
Menurut Anggota Komisi D DPRD, Tjutjuk Supariyono, Surabaya merupakan kota pluralisme, di kawasan tersebut ada etnis Tionghoa lama. Sehingga jika di develop kembali jadi destinasi wisata, akan semakin menarik.
“Semoga, destinasi wisata Pecinan Kya-Kya ini akan terus berkembang di Surabaya. Jadi kami di Fraksi PSI sangat mendukung rencana Pemkot Surabaya tersebut,” ujar Tjutjuk.
Sebelumnya, Kepala Disbudporapar Wiwiek Widayati mengatakan, pihaknya akan segera membuka sejumlah destinasi wisata di Kota Pahlawan. Salah satunya adalah destinasi wisata pecinan di kawasan Kya-Kya saat malam.
"Tadi saya sampaikan bahwa kya-kya jadi pengembangan wisata kota tua, bagian kecilnya ada di sana itu kita akan coba optimalkan. Sehingga nanti di bulan Agustus kita bisa buka," ujar Wiwiek
Namun, bagi Tjutjuk, program tersebut tidak hanya saat momen Kemerdekaan, namun harus berkelanjutan dengan melibatkan pelaku usaha UKM, sehingga berdampak positif bagi masyarakat luas.
"Jadi jangan cuma diresmikan saat HUT RI saja, tapi destinasi Pecinan Kya-Kya harus berlanjut sehingga menjadi sebuah kebangkitan ekonomi Surabaya,” jelas Tjutjuk.
Tjujuk, menekankan, destinasi wisata Pecinan Kya-Kya lebih didominasi ornamen etnis Tionghoa, dengan polesan seni modern saat ini.
“Agar Surabaya dikenal juga ada pusat Pecinan yang menjadi destinasi wisata. Selain itu bisa menunjukkan bahwa Surabaya merupakan kota pluralisme, dengan bisa merangkul beragam etnis, suku, agama, dan Ras,” ungkap Tjutjuk.
Reporter : Miranti Nadya | Editor : Endang Pergiwati