
KEDIRI (Lenteratoday) - Pemkot Kediri melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) mengadakan seminar Hari Anak Nasional (HAN) 2022 di salah satu resto di Kota Kediri, Kamis (18/8/2022). Seminar diikuti 85 pelajar perwakilan SD dan SMP di Kota Kediri beserta pendamping komite sekolah.
Saat pembukaan seminar oleh Asisten Perokonomian dan Pembangunan Kota Kediri, Ferry Djatmiko mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya Pemkot Kediri untuk mempersiapkan anak-anak menghadapi perubahan dari pandemi menuju endemi.
Mengingat selama 2 tahun masa pandemi, pola kehidupan anak-anak harus mengalami perubahan. Mengganti pembelajaran tatap muka menjadi daring."Menghadapi perubahan pola kehidupan bagi anak-anak bukanlah hal yang mudah. Sebagai orangtua kita harus mendampingi dan membimbing perubahan mereka," ungkapnya.
Tak hanya mempersiapkan anak menghadapi endemi, menurut Ferry peringatan HAN 2022 juga merupakan momentum penting menggugah kepedulian dan partisipasi menjamin pemenuhan hak anak atas hak hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
"Anak-anak ini merupakan investasi bagi orangtua, Kota Kediri dan Bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan sebaik mungkin generasi muda saat ini," ujarnya.
Lebih lanjut Ferry menuturkan bahwa selain memperingati HAN, seminar ini juga sebagai sarana motivasi pembelajaran anak-anak agar menjadi generasi yang tangguh.
"Keberlangsungan masa depan bangsa Indonesia, termasuk Kota Kediri akan bergantung pada generasi muda, apalagi melihat saat ini 70 persen anak muda telah mendominasi Indonesia. Bangsa ini bisa dilihat dari kekuatan generasi mudanya, jika anak-anak bisa tumbuh dengan baik, kuat dan tangguh, maka Indonesia akan semakin maju seperti tema HAN 2022 yaitu Anak Terlindungi, Indonesia Maju,"imbuhnya.
Ferry juga mengungkapkan Pemkot Kediri hingga saat ini terus berupaya menciptakan lingkungan berkualitas bagi anak-anak, sebagai bentuk komitmen dan ikhtiar dalam mewujudkan kota layak anak serta upaya percepatan terujudnya Indonesia Layak Anak pada tahun 2030.
Tak hanya itu, pada kesempatan ini Ferry juga mengajak peserta seminar, yaitu pelajar SD dan SMP serta komite sekolah memperhatikan beberapa perilaku yang dapat menghindarkan anak dari permasalahan dan tindakan negatif.
Menurut Ferry penting bagi anak untuk berani menyuarakan pendapat, berpakaian sopan dan mengetahui cara menjaga diri sendiri. Anak juga harus diajarkan nilai-nilai agama dan diberikan waktu yang cukup untuk berkomunikasi dengan orang dewasa, baik itu guru atau orangtua.
Terakhir Ferry mengajak perwakilan guru atau komite sekolah yang hadir untuk silih asah, silih asuh dan silih asih, yaitu saling memintarkan, saling menyayangi dan saling menjaga tumbuh kembang anak di Kota Kediri.
"Perlu kita ingat seorang anak adalah bintang. Bintang tersebut akan bersinar terang jika kita jeli memperhatikan, mengarahkan dan memfasilitasi bakat dan minat mereka, baik di bidang akademik maupun olahraga,"pesannya.
Sedangkan untuk para pelajar yang menjadi peserta seminar, Ferry berpesan agar dapat memanfaatkan fasilitas yang diberikan Pemkot Kediri dengan sebaik-baiknya. "Pemkot Kediri telah menyediakan berbagai fasilitas dan program untuk para pelajar, seperti bus sekolah, beasiswa bagi pelajar berprestasi, english massive, quran massive dan masih banyak lagi. Manfaatkan program dan fasilitas tersebut sebaik-baiknya," pesannya lagi. (*)
Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi