
MALANG (Lenteratoday) – Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif PBNU akan merancang aktivitas terbaik di bidang pendidikan dan merilis Satgas Maarif Bermartabat. Hal itu akan dibahas dalam rapat kerja nasional (Rakernas) LP Maarif NU 26 Agustus sampai 29 Agustus 2022.
Dalam Rakernas dilaksanakan selama 4 hari di Universitas Islam Malang (Unisma) ini pada dasarnya merupakan aktivitas rutin yang dilakukan oleh PBNU, sama halnya dengan organisasi lain.
“Tujuannya adalah mencoba merancang dan mengambil hikmah terbaik untuk aktivitas di masa depan, disisi lain kita juga menangkap berbagai masalah dan memberikan mitigasi yang direkomendasikan pada dua arah, yakni eksternal dan internal organisasi,” ujar Ali Ramdhani, Ketua Umum LP Ma’arif PBNU, ditemui usai mengunjungi pembukaan expo pendidikan Maarif nasional, Kamis (26/8/2022).
Ali kemudian menyebutkan terkait kelompok eksternal organisasi PBNU yakni dari golongan pemerintah. Dalam rakernas nantinya juga akan membahas tentang bagaimana pemerintah yang adil untuk semua lapisan masyarakat dengan menyelesaikan 4 persoalan penting, yakni seperti aksesibilitas, mutu, relevansi dan daya saing.
Di Rakernas yang bertema “Membangun Pendidikan Unggul untuk Peradaban Dunia yang Berkelanjutan” kali ini, pihaknya juga menyampaikan bahwa akan dilakukan beberapa terobosan serta launching aktivitas terbaru dari ma’arif PBNU.
“Kami punya cita-cita agar madrasah satuan pendidikan, terutama ma’arif dapat menjadi tempat yang membahagiakan. Haram hukumnya di satuan pendidikan ma’arif terjadi perundungan, kekerasan seksual, dan aktivitas intoleran terhadap perbedaan suku dan lain sebagainya,”
Maka dari itu, menurutnya sangat penting dilakukan sebuah terobosan pada hari Minggu (28/8/2022) Rakernas LP Maarif akan meluncurkan satuan tugas di lingkungan maarif yang disebut Satgas Maarif Bermartabat. Di mana satgas tersebut memiliki fungsi untuk melakukan pencegahan atau mitigasi terhadap kejahatan seksual, model dan bentuk perundungan atau intoleransi berdasarkan perbedaan suku, dan lain sebagainya.
“Karena pada dasarnya sekolah itu tempat yang tujuannya untuk memuliakan manusia. Tidak boleh terdapat penistaan di tempat menuntut ilmu, di tempat yang hakikatnya untuk meningkatkan harkat martabat manusia. Maka dari itu, untuk mengantisipasi kejadian penistaan di lingkungan pendidikan maarif, kita membentuk tindakan preventif sebelum semua terlanjur,” tegas Ali.
Rangkaian rakernas LP Maarif yang akan dilaksanakan selama 4 hari nanti, dibuka dengan agenda expo pendidikan (26/8/2022) yang tujuannya untuk menunjukkan pada publik bahwa karya dari siswa maarif merupakan karya nyata yang berwujud, bukan hanya ilmu yang tertanam di kepala.
“Ini merupakan karya yang bukan hanya bersifat pengetahuan yang ada di kepala, keterampilan yang ada di tangan, ataupun perilaku yang berada di dalam diri kita, akan tetapi sebuah karya yang nyata yang dapat diterapkan di kehidupan,” cetus Ali.
Di akhir, ketum Maarif PBNU yang juga menjabat sebagai dirjen pendidikan islam Kementerian Agama (Kemenag) tersebut berpesan, agar ilmu itu tidak sekedar dipahami, namun juga diempiriskan. Ia juga menegaskan bahwa pameran pada hari ini menunjukkan sejatinya Maarif sebagai lembaga pendidikan memiliki keinginan untuk membaca masa depan melalui digitalisasi dan menyiapkan agar alumni dapat bermanfaat untuk masa depan, terutama di bidang digital. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi