16 April 2025

Get In Touch

Sistem Suntik Mati TV Analog Berubah Lagi?

(ilustrasi)
(ilustrasi)

JAKARTA (Lenteratoday)- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meminta 4 hal untuk dilaksanakan agar program suntik mati TV analog atau Analog Switch Off (ASO) dapat berjalan tepat waktu. Kominfo memang mengumumkan perubahan sistem pelaksanaan ASO yang semula dilakukan dalam tiga tahap menjadi sistem yang disebut multiple ASO.

Multiple ASO sendiri merupakan sistem pelaksanaan ASO yang mengacu pada kesiapan masing-masing wilayah dalam melaksanakan ASO. Meski demikian, Kominfo Tetapkan Deadline Suntik Mati TV Analog Jadi 2 November

Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Ismail menyebut ada beberapa hal yang perlu dilakukan sejumlah pihak untuk kelancaran ASO."Untuk mendukung kesuksesan agenda nasional migrasi siaran digital, kami meminta para stakeholders terkait dan juga seluruh masyarakat untuk terus mendorong penyelesaian agenda ASO tepat pada waktunya," katanya dalam sebuah keterangan resmi, dikutip Senin (29/8).

Empat hal yang perlu dilakukan tersebut, pertama para penyelenggara multipleksing dapat menjaga komitmennya untuk terus melakukan distribusi STB sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Kemudian, seluruh lembaga penyiaran untuk meningkatkan intensitas sosialisasi kepada masyarakat mengenai manfaat dan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk beralih ke siaran televisi digital.

Selanjutnya, para produsen/pedagang perangkat STB dan televisi digital untuk memastikan kemudahan akses pembelian bagi masyarakat yang memerlukan. Terakhir, bagi seluruh masyarakat yang telah memiliki kesempatan untuk bermigrasi ke siaran televisi digital untuk segera melakukannya.

Distribusi Baru 5%

Distribusi set top box gratis TV digital masih sangat rendah yakni sebesar 5%. Padahal, batas akhir perpindahan siaran TV analog ke TV digital atau Analog Switch Off (ASO) akan rampung pada 2 November 2022.

Direktur Penyiaran Direktorat Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (Ditjen PPI) Kementerian Kominfo, Geryantika Kurnia, meminta agar distribusi bisa segera berjalan."Tapi sampai 18 Agustus kemarin pembagian dari swasta itu baru 5%. Nah, ini menjadi perhatian pemerintah dan Komisi 1 DPR perlu bahu-membahu agar swasta segera melakukan distribusi set top box ini, karena 2 November itu sebentar lagi," ujar Gery dalam sosialisasi ASO yang digelar secara online.

Dalam sistem pelaksanaan yang baru, ada beberapa komponen yang menjadi pertimbangan Kominfo pada wilayah yang akan melaksanakan ASO, yaitu wilayah tersebut memiliki siaran televisi analog yang akan dihentikan siarannya, wilayah yang tercakup dengan siaran televisi analog sudah siap digantikan dengan siaran TV digital, serta bantuan Set-Top-Box (STB) untuk rumah tangga miskin di daerah tersebut sudah terdistribusi.

Kriteria terbaru penerima set top box TV digital gratis yakni rumah tangga miskin ekstrem. Bantuan ini agar seluruh masyarakat, khususnya yang tidak mampu, bisa menikmati siaran TV digital, utamanya saat TV analog dimatikan.

"6,7 juta rumah tangga miskin itu berdasrakan data DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial-red) lama. Tapi sekarang, data divalidasi karena DTKS ini dasarnya bansos bukan televisi. Kita sekarang validasi dan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)," kata Gery.

Pembagian set-top-box (STB) untuk program Analog Switch Off (ASO) kepada masyarakat miskin terus dilakukan. Khusus untuk DKI Jakarta sudah ada 50.059 unit yang didistribusikan. Wilayah lainnya seperti kota Bekasi ada 29.740 unit, kota Bogor 21.923 unit, dan kota Depok 51.189 unit.

Pembagian STB adalah bagian dari program Analog Switch Off (ASO), yaitu migrasi teknologi siaran televisi analog ke digital. Setelah infrastruktur siap dan STB gratis sampai di kelompok masyarakat miskin, pemerintah akan mematikan siaran TV analog.

"Jadi, yang diberi adalah masyarakat miskin secara ekstrem. Miskin secara ekstrem itu misalnya, sama sekali tidak punya rumah, tidak punya penghasilan tetap, dan lain sebagainya, sudah ada kriterianya," kata Staf Khusus Menkominfo, Rosarita Niken Widiastuti.(*)

Reporter:hiski,rls | Editor:widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.