21 April 2025

Get In Touch

Siap-Siap! Beri Uang ke Pengemis Bakal Dapat Sanksi!

Siap-Siap! Beri Uang ke Pengemis Bakal Dapat Sanksi!

SEMARANG (Lenteratoday) - Keberadaan PGOT (Pengemis, Gelandangan, dan Orang Terlantar) di Kota Semarang dinilai cukup meresahkan. Pasalnya, sebagian besar PGOT yang ditemui, menjadikan kegiatan mengemis sebagai profesi sehari-hari. Padahal, dengan kondisi fisik yang mumpuni, para PGOT tersebut dapat memanfaatkan profesi lain untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.

Sub Koordinator Rehabilitasi Sosial dan Perdagangan Orang, Bambang Sumedi, turut menyayangkan fenomena tersebut.

"Dia pekerjaannya memang seperti itu, itu merupakan profesi bukan karena ekonomi," katanya saat melakukan patroli gabungan kemarin di Kawasan Simpang Lima.

Oleh karena itu, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Semarang untuk tidak memberikan uang kepada PGOT. Imbauan tersebut mengacu pada Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Penanganan Anak Jalanan, Gelandangan dan Pengemis di Kota Semarang.

"Kepada warga untuk tidak memberi PGOT di Kota Semarang dengan Perda No 5 Tahun 2015, sanksi hukuman 3 bulan dan denda 1 juta, dan bulan September nanti juga akan memberi sanksi nyata," kata Bambang.

Dinas Sosial Kota Semarang juga turut melakukan edukasi kepada para pedagang pasar untuk tidak memberikan uang ke PGOT. Pihaknya memberikan edukasi mengenai kondisi PGOT di Kota Semarang, sekaligus menyampaikan apabila hendak bersodaqoh, dapat dilakukan langsung di panti-panti dan tempat ibadah. Tak lupa, ia juga mendorong para pedagang untuk sepakat tidak memberikan sumbangan dalam bentuk apapun ke PGOT.

"Kalau sepakat semuanya, dia akan bosen ke pasar itu. Terakhir di Pasar Peterongan, karena pedagang resah akan PGOT," jelasnya.

Rencananya, operasi gabungan akan dilakukan oleh Dinas Sosial bersama Satpol PP Kota Semarang mulai pekan depan di Simpang Lima. Operasi gabungan tersebut diharapkan dapat mengurangi jumlah PGOT di Kota Semarang.

Kendati demikian, berdasarkan pengamatan pribadi Bambang, jumlah PGOT di Kota Semarang saat ini sudah mengalami penurunan. Hal tersebut lantaran sudah banyak badut dan manusia silver yang menepi di Luar Kota Semarang. 

"Tahun 2022 ini mungkin 100 an ya mas. Karena saya di lapangan tidak banyak menemukan lagi, malam pun juga menipis di jalan protokol," jelasnya.

Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.