20 April 2025

Get In Touch

Lima Mahasiswa UB Ciptakan Alat Pendeteksi Gejala Stroke

Lima Mahasiswa UB Ciptakan Alat Pendeteksi Gejala Stroke

MALANG (Lenteratoday) – Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) menciptakan E-detection, yakni sebuah prototipe yang berfungsi untuk mendeteksi hipertensi dan hiperkolesterolemia bagi penderita stroke gejala awal.

Kelima mahasiswa tersebut yaitu M. Dwi Nur Afini, M. Romadhoni P, Made Ananta W, Ayu Cetiya M, dan Abimanyu Awanda R. Mereka tergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) di bawah bimbingan Ir. Nurussa’adah, M.T.

Aplikasi E-Detection merupakan prototipe berbasis Internet of Things (IoT) yang menggunakan metode machine learning. Alat ini terdiri dari smart band dan smart pillow yang dapat memberikan fungsi pemantauan serta intervensi mandiri secara dini.

Indikator yang dapat dimonitor dengan menggunakan E-detection adalah tekanan darah dan kadar kolesterol serta glukosa darah secara non-invasive. Intervensi mandiri yang digunakan dalam prototipe ini adalah terapi panas untuk mengurangi jumlah kolesterol dalam darah.

“Inovasi ini diharapkan dapat mengurangi prevalensi morbiditas serta mortalitas yang diakibatkan oleh stroke. Kita tahu stroke merupakan kejadian klinis akut yang berhubungan dengan gangguan sirkulasi otak. Faktor risiko utama penyebab stroke adalah tekanan darah tinggi, kadar kolesterol darah tinggi, dan kadar glukosa darah tinggi. Peningkatan mortalitas dan morbiditas stroke disebabkan karena kurangnya pemantuan dan intervensi dini pada penderitanya,” jelas Nurussa’adah.

Dr. Ir. Dewa Gede Raka Wiadnya, M.Sc., selaku pasien pertama yang mencoba alat E-Detection jenis Smart Pillow

Dr. Ir. Dewa Gede Raka Wiadnya, M.Sc., pasien pertama yang mencoba menggunakan E-detection, mengungkap bahwa E-detection bekerja jika diterapkan pada masyarakat umum terutama pada orang yang memilki riwayat stroke ringan.

“Penggunaan smart pillow nyaman saat digunakan, cukup menghangatkan bagian leher, saya suka dengan bentuknya yang ergonomis, semoga bisa menurunkan prevalensi stroke berat dengan menggunakan alat ini,” ujarnya.

Kemudian, Dewa juga menyebutkan optimismenya bahwa E-detection dapat menekan biaya pemeriksaan karena dilengkapi dengan sistem pemantauan secara non-invasive dan terapi untuk menurunkan kadar kolesterol. Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa pada aplikasi E-Detection juga terdapat telemonitoring yang terhubungan pada dokter penanggung jawab untuk memudahkan konsultasi terkait kondisi pengguna.

Diakhir, Dewa menyatakan bahwasannya aplikasi tersebut bermanfaat untuk mengkategorikan keadaan pasien menggunakan metode machine learning serta mempermudah penggunaan prototipe sehari-hari. (*)

Reporter: Santi Wahyu/rls | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.