
Surabaya – DalamPelantikan yang dilakukan terhadap 39 pejabat pejabat Administrator (Setingkateselon III) dan Pengawas (Setingkat eselon IV) di lingkungan Dinas PU SumberDaya Air (PUSDA) dan lingkungan Sekretariat Dewan (Sekwan) Gubernur Jawa Timur,Khofifah Indar Parawansa meminta supaya mereka komitmen dalam menjaga lingkungandan mengedukasi masyarakat.
Pelantikan tersebut merupakan Pelantikan dan PengambilanSumpah Jabatan ini merupakan sesi kedua pada Jumat (17/4/2020). Sebabsebelumnya juga telah dilakukan acara serupa pada 35 pejabat dilingkungan DinasPerhubungan dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Pelantikan sengajadibuat dua sesi karena dilakukan physical distancing sehingga ruangan tidakcukup.
Dalam kesempatan itu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansamenandaskan bahwa saat ini di Jatim banyak sungai yang di bawah kewenangan kewenanganProvinsi. “Kita punya banyak keterbatasan anggaran, karena posisi waduk, posisitanggul, pengendapan dari sungai yang ada hari ini memang membutuhkanpercepatan kita untuk melakukan clean up dan mengkoordonasikan dengan masyarakatsekitar agar sungai dijadikan beranda depan,” tandasnya.
Khofifah melanjutkan, jika sungai sudah menjadi berandadepan, maka masyarakat akan menyayangi sungai. Dampak lebih lanjut adalah kembalinyahabitat sungai tersebut. “Ikan bisa hidup,bahkan mungkin kerang bisa hidup didalamnya, dan enceng gondok bisa bersih darisungai dan seterusnya,” tandasnya.
Untuk itu, Gubernur meminta supaya pendekatan persuasifedukasi pada masyarakat tidak pernah berhenti. Dia melihat bahwa kemungkiansaat ini sudah banyak yang dalam kategori welleducated, tapi tingginya tingkat pendidikan dengan komitmen menjaga sungaiyang tertata asri dan bersih belum tentu berseiringan.
“Kita memasukkan indek lingkungan hidup di dalam RPJMD kitadan itu menjadi IKU (Indek Kinerja Utama) kita. Hal yang memang harus kitalakukan bukan karena IKU lalu menjadikan ini komitmen yang luar biasa untuk menjagalingkungan. Jangan semata-mata karena IKU, tapi karena kehidupan kemanusiaan inimembutuhkan air dan air harus kita jaga,” tandasnya.
Terlebih dari itu, dengan terjaganya air maka ketika posisiair cukup banyak maka daya dukung lingkungan juga memungkkinkan untuk bisamenahan air sehingga tidak langsung menjadi banjir. Demikian juga ketika intensitashujan kita cukup tinggi, maka tidak ada banjir bandang.
“Yang kita lihat akhirnya kehidupan kemanusian menjaditereduksi, indek kebencanaan itu bisa menyebabkan 80% kemiskinan. Oleh karenaitu, antara tugas-tugas dari Dinas PU Sumber Daya Air dan tugas dari BPBD, danDinas Sosial ini sebenarnya saling kait-mengait,” tegasnya.
Sementara, Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jatim, AbduhMatalitti mengungkapkan bahwa dalam penanganan sungai ada yang menjadi kewenanganprovinsi Jatim dan kewenangan kabupaten kota. “Kita menanganinya sesuai, untukJatim kita masuk ke semuanya karena wilayah itu masuk di Jatim. Kalau masuk keKabupaten, ya koordinasinya ke kabupaten dan kalau pusat ya ke pusat,” tandasnya.(ufi)