20 April 2025

Get In Touch

Tim PMS UB Bantu Tingkatkan Keterampilan Bahasa Asing pada 27 SDM Pegiat Wisata Banyuwangi

Tim PMS UB beserta 27 pegiat wisata Banyuwangi yang mengikuti kelas keterampilan bahasa asing.
Tim PMS UB beserta 27 pegiat wisata Banyuwangi yang mengikuti kelas keterampilan bahasa asing.

MALANG (Lenteratoday) – Sebanyak 27 peserta dari destinasi wisata Banyuwangi mengikuti program kelas bahasa asing yang dibimbing langsung oleh tim Pengabdian Masyarakat Strategis (PMS) Universitas Brawijaya (UB). Program pengembangan bahasa asing tersebut bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa asing bagi para pegiat wisata dan masyarakat umum yang terlibat dalam sektor pariwisata. Selain itu, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menyiapkan SDM yang terampil bahasa asing khususnya bagi para pemandu wisata.

“Pelatihan keterampilan bahasa asing dilaksanakan di Banyuwangi karena saat ini sektor pariwisatanya berkembang pesat. Namun hal itu berbanding terbalik dengan SDM bahasa asing yang dimiliki. Oleh sebab itu, program pelatihan bahasa asing ini dirasa sangat tepat dilakukan mengingat sangat dibutuhkan oleh para pegiat wisata yang ada. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan memiliki dampak kepada masyarakat khususnya pegiat wisata agar dapat meningkatkan nilai jual potensi wisatanya pada wisatawan asing. Dengan begitu, ekonomi lokal masyarakat juga ikut terdongkrak,” ujar Ismatul Khasanah, selaku ketua Tim PMS UB, Kamis (8/9/2022).

Kegiatan pelatihan yang berlangsung pada 3 September 2022 kemarin merupakan kerjasama UB dengan DPC HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia). Dimana bahasa yang diberikan adalah meliputi bahasa Inggris, Jepang, dan Cina untuk para pegiat wisata setempat.

Lebih lanjut, Yusri Fajar, selaku pengajar bahasa inggris dan anggota tim PMS UB menyatakan mekanisme pembelajaran dibagi menjadi tiga kelas menurut minat masing-masing peserta, diantaranya kelas bahasa Inggris diikuti 9 orang, 8 orang dalam kelas bahasa Jepang, dan 10 Orang dalam kelas bahasa Cina.

“Meskipun kita terbatas oleh waktu, tapi semaksimal mungkin akan kita berikan pelatihan misalnya dari kosakata kemudian pelafalan, dan sebagainya. Menguasai bahasa asing berarti akan memudahkan berkomunikasi dengan turis. Dapat berkomunikasi dengan turis berarti secara tidak langsung mempromosikan wisata secara internasional,” tandasnya.

Di lain sisi, Yusita yang merupakan salah satu peserta pelatihan yang mengambil bahasa Jepang menyatakan sangat senang dengan adanya program tersebut. Ia menyebutkan sebelumnya belajar bahasa Jepang hanya melalui tontotan anime, sehingga kurang memahami lebih luas terkait dengan kosakatanya.

“Saya sangat senang. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami para pegiat wisata. Seperti bahasa Jepang ini. Saya yang sebelumnya hanya tahu dari anime atau film, dengan pelatihan ini jadi tahu kosakata dan pelafalan bahasa Jepang yang benar. Kegiatan ini saya harapkan tidak hanya berhenti sampai di sini. Kami berharap pihak UB ada kegiatan lanjutan untuk membimbing kami,” ungkapnya.

Sementara itu, HPI Banyuwangi, yakni Andika sangat mengapresiasi adanya kegiatan ini. Ia berharap agar kedepannya kerjasama untuk pelatihan bahasa asing dengan UB masih akan terus dilakukan.

“Kami berharap pelatihan keterampilan bahasa asing tidak berhenti pada program ini. Semoga lain waktu juga ada program yang dilakukan untuk kemajuan pariwisata Banyuwangi. Sebab, kami masih butuh masukan dari berbagai kalangan termasuk UB untuk membangun SDM,” tuturnya saat mendampingi peserta pelatihan.

Tambahan, pelatihan keterampilan bahasa asing tersebut dipusatkan di Jopuro yang merupakan kawasan wisata dengan daya tarik pemandian dari sumber mata air, serta menjadi destinasi favorit wisatawan asing setelah berkunjung dari Kawah Ijen, Banyuwangi.

Reporter: Santi Wahyu, rls | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.