
PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Dari Data Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Palangka Raya, sampai Agustus 2022, tercatat sebanyak 523 pencari kerja di Kota Palangka Raya. Dari jumlah tersebut, 341 diantaranya merupakan lulusan SMA, yang terdiri dari 224 laki-laki dan 117 perempuan.
Selain lulusan SMA, para pencari kerja yang mendaftarkan diri di Disnaker Kota Palangka Raya diantaranya terdapat lulusan Sarjana Strata I (S-1) sebanyak 161 orang, yang terdiri dari 87 laki-laki dan 74 perempuan.
Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Norhaini, mengatakan sebagian besar pencari kerja yang mendaftarkan diri di Disnaker setempat adalah lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Dari data yang tercatat di Disnaker Kota Palangka Raya, kita mengetahui jika pencari kerja di Kota setempat mayoritas adalah lulusan SMA atau sederajat," papar Norhaini, Rabu (14/9/2022).
Selain itu ia menuturkan, ada juga lulusan D I hingga D III yang berjumlah 21 orang, terdiri dari lima dari laki-laki dan 16 perempuan pencari kerja.
Sedangkan selama periode 2021 lalu, tercatat sebanyak 1.608 orang pencari kerja di Kota Palangka Raya, dari berbagai jenjang pendidikan yang berbeda.
"Dari data tersebut kita dapat melihat bahwa masih banyak masyarakat yang kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan sesuai kemampuan dan bidang yang dikuasainya," terangnya.
Lebih lanjut Norhaini mengutarakan dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat dan meningkatkan serapan tenaga kerja serta menumbuhkan wirausaha baru, salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemkot setempat melalui Disnaker dan Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Palangka Raya adalah dengan mengadakan program pelatihan kerja.
"Tentunya upaya yang dilakukan Pemkot dengan Program Pelatihan Kerja melalui Disnaker dan BLK patut kita apresiasi dan dukung," ungkapnya.
Adapun pelatihan yang diberikan antara lain yaitu keterampilan otomotif, pemeliharaan pendingin udara untuk rumah tangga, desain grafis, menjahit dan berbagai keterampilan lainnya.
Ia menambahkan, para peserta dapat mengikuti pelatihan yang sesuai dengan bakat atau minat yang dimiliki, atau disesuaikan dengan potensi atau peluang lapangan pekerjaan maupun usaha.
"Dengan mengikuti pelatihan yang diberikan secara gratis, diharapkan dapat menjadi bekal bagi para pencari kerja untuk mencari pekerjaan ataupun memulai usaha, sehingga bisa mengurangi angka pengangguran," pungkasnya.(ADV)
Reporter : Novita | Editor : Lutfiyu Handi