28 April 2025

Get In Touch

Walikota Kediri Janji Terbitkan Perwali OPD Wajib Belanja Produk di Kube

Walikota Abu Bakar saat bincang santai Kopi Tahu dengan warga Kelurahan Mrican dan Dermo. (Foto:dok)
Walikota Abu Bakar saat bincang santai Kopi Tahu dengan warga Kelurahan Mrican dan Dermo. (Foto:dok)

KEDIRI (Lenteratoday)- Dana Prodamas Plus yang sekarang menjadi Rp100 juta per RT juga diperbolehkan untuk mengusulkan sarana pengembangan Kelompok Usaha Bersama (Kube). Hal itu diungkapkan Walikota Abu Bakar saat bincang ringan dalam acara Kopi Tahu dengan warga Kelurahan Mrican dan Dermo, Jumat (23/9/2022).

Pernyataan tersebut menjawab pertanyataan terkait perkembangan Kube Nampoli.  Keberadaan Kelompok Usaha Bersama di Kota Kediri sangat membantu meningkatkan pendapatan warga sekitar.

Ketua Kube Nampol Marlia menceritakan apa saja yang sudah dilakukan untuk pengembangan Kube ini. Tentu, banyak dampak yang dirasakan anggota Kube ini, salah satu adalah kesejahteraan ibu-ibu yang semakin meningkat. Marlia warga RT 6 RW 3 Kelurahan Dermo, mengaku senang dengan keberadaan Prodamas tersebut.

Menurut Marlia, semua fasilitas yang ada di lingkungan mulai hal kecil bisa terpenuhi dengan baik. Untuk bidang ekonomi, ada kelompok usaha bersama namanya Kube Nampol  (Enam Jempol). Kube ini dibentuk tidak hanya dari warga RT 6, namun dari warga satu RW. Produk yang dijual di Kube ini ada kue basah, nasi kotak, minuman dan aksesoris.

Direncanakan ke depan, Ketua Kube Nampol ini mengatakan akan merambah ke kue kering dan untuk peralatan sudah direncanakan. Jika ingin pesan produk di Kube Nampol bisa langsung datang atau melalui marketplace Shopee, karena produk Kube Nampol sudah dipasarkan di marketplace tersebut.

“Selain itu bapak, dari penghargaan Prodamas Award 2019 yang berhasil diraih oleh Kube Nampol ini, kami juga pengajuan pelatihan Batik untuk bidang ekonomi kita dapat Rp2 juta. Kube kami juga akan merambah ke batik. Jadi kita belikan peralatan membatik untuk 20 orang, yang kemudian kita jadikan seragam PKK seperti yang saya kenakan saat ini. Baju Batik ini hasil batik tulis dari Kube Nampol. Kita belajar batik ini dengan mendatangkan guru dari Batik Dermo,” ungkap Marlia Ketua Kube Nampol.

Menanggapi cerita warga tersebut, Walikota Kediri meminta agar produk yang dijual oleh Kube Nampol ini bisa dibeli secara bergilir oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Kediri. OPD juga akan diwajibkan belanja produk di Kube yang ada di Kota Kediri. Produk di Kube ini juga harus berkualitas baik, jika makanan harus memiliki cita rasa yang enak. Nanti OPD wajib belanja di Kube Kota Kediri dan akan dibuatkan Peraturan Walikota (Perwali).

Ditambahkan, produk dari para Kube di Kota Kediri ini bisa didaftarkan di aplikasi Mbizmarket, sehingga pemerintah daerah jika belanja produk Kube melalui aplikasi tersebut. “Jadi bapak ibu kalau punya produk lokal buatan tetangga kita larisi, supaya ekonomi muter di area kita. Produk yang bisa dibeli pemerintah bisa dimasukkan ke Mbizmarket,” ujar Walikota Abu Bakar.

“Nanti lurah se-Kota Kediri kita rapat khusus, kita bicarakan masalah itu. Masukkan produk Kube Kota Kediri di Mbizmarket dan kemudian semua lurah harus memberikan sosialisasi ke Kube yang ada di daerahnya. Dimasukkan bareng-bareng nanti saya minta dikawal Bagian Pengadaan Barang dan Jasa,” imbuh walikota.

Warga yang hadir acara Kopi Tahu ini, nampak antusias menyampaikan usulan, ataupun capaian di lingkungannya. Hadir pula Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Kepala OPD Pemkot Kediri, Camat Mojoroto Bambang Tri Lasmono, dan lurah se-Kecamatan Mojoroto.(*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor:widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.