
SEMARANG (Lenteratoday) - Tergabung dalam Komunitas Yayasan Budaya di Jakarta, mengenalkan Tria pada kerajinan makrame. Sejak saat itu pula ia jatuh cinta pada makrame dan menghasilkan beragam karya dari seni makrame, khususnya anting.
Wanita bernama lengkap Triana Adariati tersebut menyampaikan secara lebih lanjut terkait awal mula dirinya terjun ke dunia makrame.
"Saya mulai suka membuat kerajinan makrame sejak 2018, saat saya gabung di komunitas yayasan budaya di Jakarta. Disitu kan banyak macam kesenian, nah disitu saya mulai belajar secara otodidak membuat aksesoris seperti anting dan gelang untuk teman-teman yang mau tampil menari," katanya saat ditemui di kediamannya di Telogosari, Kota Semarang.
Sebelumnya, Tria merupakan seorang karyawan di salah satu pabrik di Jakarta. Namun, karena terdampak pandemi, ia memilih untuk berhenti dari pekerjaan dan pulang ke kampung halaman.
"Saya dulu kerja di Jakarta, lalu karena pandemi akhirnya saya memilih resign dan pulang ke Semarang. Nah, karena dulu saya di Jakarta sudah membuat anting makrame, yasudah di Semarang saya lanjutkan lagi untuk usaha sampingan saya di rumah," terangnya.
Bahan yang ia gunakan dalam membuat anting yakni benang polister. Hal tersebut lantaran benang tersebut mempunyai unsur plastik sehingga mudah untuk dibentuk.
Harga yang dibandroll untuk per produknya pun cukhp terjangkau, mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 25.000. Ia juga tak membatasi akan adanya pesanan custom.
Saat ini, Tria mengaku sedang berfokus pada pangsa pasar wanita, khususnya penggemar fashion. Sebab, anting-anting yang diproduksinya memiliki warna dan bentuk yang unik. Lebih istimewanya lagi, ia memproduksi barang-barang limited edition.
"Pasarnya sejauh ini kebanyakan orang kantoran yang memang suka barang-barang etnik yang unik," ujarnya.
Adapun produk anting-anting makrame dapat dipesan secara online yaitu di Instagram @gemmacraft69 dan WhastApp 082113357782.
Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Endang Pergiwati