21 April 2025

Get In Touch

Pedagang Bumbon dan Sayur Keluhkan Sepi Pembeli di Pasar Johar Kauman

Pedagang Bumbon dan Sayur Keluhkan Sepi Pembeli di Pasar Johar Kauman

SURABAYA (Lenteratoday) - Pasca pemindahan pedagang bumbon dan sayur dari Pasar Relokasi Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) ke Pasar Johar Kauman, pendapatan pedagang diketahui menurun. Sejumlah pedagang mengakui adanya penurunan omzet hingga 75%.

Salah satu pedagang bumbon, Sukini, menyampaikan bahwa pendapatannya sekarang tak sebanyak ketika berjualan di Pasar Relokasi MAJT. Kendati demikian, ia rela untuk pindah ke Pasar Johar Kauman.

"Berbeda saat jualan di relokasi pasar Johar," katanya (30/9/2022).

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Bumbon dan Sayur, Robert Wibowo, menyampaikan bahwa sepinya pendapatan disebabkan oleh banyaknya lapak yang masih kosong. Sehingga, para pembeli pun enggan untuk mengunjungi Pasar Johar Kauman.

"Tempat yang kurang memungkinkan. Ibarat pedagang kan seperti gula, dimana ada gula, semut akan mengikuti. Pedagang sini memang kurang kompak, tidak seperti pedagang buah," katanya.

Diketahui dari 250 los yang tersedia di Pasar Johar Kauman, 150 di antaranya masih kosong. Hal tersebut lantaran masih adanya pedagang yang memilih untuk tetap berjualan di Pasar Relokasi MAJT.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Semarang telah memberikan pilihan kepada pedagang untuk pindah ke Pasar Johar Kauman atau tetap berjualan di Pasar Relokasi MAJT. Pedagang diberikan kebebasan untuk memilih, namun hanya boleh menentukan satu pilihan tidak boleh keduanya. Hal tersebut dimaksudkan untuk meramaikan Pasar Johar Kauman yang telah dibangun dengan anggaran yang tidak sedikit.

Ditanyai masalah sepinya pembeli di Pasar Johar Kauman, Robert mengharapkan Pemkot memberikan langkah yang dapat memperbaiki kondisi ini, khususnya dalam hal pengisian lapak yang kosong.

"Ya nanti kita serahkan ke pemerintah," katanya.

Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.