21 April 2025

Get In Touch

Banggar DPRD Jatim Soroti Besarnya Anggaran Pendidikan pada Rancangan APBD 2023

Juru bicara Banggar DPRD Jatim, Aisyah Lilia Agustina, saat rapat paripurna, Senin (3/10/2022).
Juru bicara Banggar DPRD Jatim, Aisyah Lilia Agustina, saat rapat paripurna, Senin (3/10/2022).

SURABAYA (Lenteratoday) – Badan anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Jawa Timur, melihat anggaran pendidikan pada rancangan APBD 2023 cukup besar. Untuk itu, Banggar meminta supaya anggaran tersebut dimaksimalkan  dan menjadikan pendidikan keagamaan sebagai prioritas di dinas pendidikan.

Juru bicara Banggar DPRD Jatim, Aisyah Lilia Agustina, saat rapat paripurna, Senin (3/10/2022) mengungkatkan bahwa setidaknya ada alokasi anggaran hingga Rp 7 triliun untuk pendidikan. “Besarnya angaran untuk dinas pendidikan yang mencapai Rp 7 triliun lebih, maka badan anggaran berharap agar anggran pendidikan keagamaan juga harus menjadi priorotas dalam pelaksanaan anggaran pada Dinas Pendidikan, khsuusnya untuk madrasah-madrasah diniah atau madrasah yang tidak ikut curilulum juga menjadi prioritas,” tandasnya.

Banggar melihat anggaran pendidikan yang mencapai Rp 7 triliun ini cukup besar, pasalnya royeksi pendapatan APBD Jatim tahun anggaran 2023 tidak ada keinaikan yang signifikan dibandingkan tahun anggaran 2022. Estimasi pendapatan yang diproyeksikan pada APBD 2023 sebesar Rp 27,839 triliun. Jika dibading pada saat penyusunan rancangan APBD tahun anggaran 2022, angka kenaikannya berkisar Rp 400 miliar.

“Jika kita mencermati angka pendapatan daerah pada tahun anggaran 2022 setelah perubahan. sebesar Rp 29,434 triliun, termasuk adanya dana transfer dari pemerintah pusat karena kurang bayar tahun 2022,” tandasnya.

Dengan demikian, Banggar ingin adanya rasionalisasi terharap proyeksi pendapatan daerah tahun anggaran 2023 yang sejelas jelasnya. Untuk itu, Banggar meminta Komisi C bisa lebih mendetailkan lagi potensi pendapatan daerah tahun anggaran 2023 nanti. Terlebih lagi pernah terjadi pelampauan pendapatan hingga Rp 1 triliun pada tahun anggaran 2021.

“Selajutnya dari sisi belanja daerah, pada rancangan APBD Provinsi Jawa Timur tahun anggaran 2023 direncanakan sebesar Rp 29,118 triliun. Dari angka tersebut terdapat angka anggaran belanja operasional sebesar Rp 19,292 triliun,  yaitu belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja subsidi, belanja hibah, dan belanja bantuan sosial,” kata Aisyah.

Seiring dengan gejolak inflasi, maka diperlukan perhatian kepada kebutuhan masyarakat yang terdampak dari kenaikan bahan bakar dan sebagainya. Sehingga, pemerintah Provinsi Jatim perlu empati pada masyarakat dengan menyediakan anggaran subsidi pada berbagai macam lapisan asyarakat.

Namun, badan anggaran melihat bahwa belanja subsidi hanya dianggarkan sebesar Rp 30 miliar. Sedangkan, belanja bantuan sosial sebesar Rp 129 miliar lebih. “Apakah anggaran ini sudah dapat mengkover dan mencukupi kebutuhan masyarakat terdampak di Jatim?” katanya.

“Untuk itu badan anggaran berharap kepada komisi-komisi untuk mencermati OPD-OPD mana saja yang mengampu angaran subsidi dan bantuan sosial tersebut  agar betul betul disusun road mapnya dengan jelas dan rinci. Sebagai dokumen untuk melaksanakan program dan kegiatan sesuai kebutuhan riil di masyarakat,” sambungnya.

Dari sestrutur rancangan APBD 2023 tersebut, pendapatan daerah sebesar Rp27,839 triliun sedangkan belanja daerah sebesar Rp 29,118 . Sehingga, terdapat devisit anggaran sebesar Rp 1,278 triliun.  

Pada belanja bantuan keuangan pada rancanagan APBD 2023 dianggarkan sebesar Rp 490 miliar. Untuk itu badan anggaran mengingatkan kembali bahwa data untuk bantuan kabupaten kota tersebut agar disanpaikan pada DPRD.

Untuk belanja modal gedung dan bangunan mencapai Rp 949 miliar lebih agar betul betul dimanfaatkan sejelas-jelasnya. “Mengingat dari hasil sidak komisi komisi masih terdapat beberapa asset milik pemerintah provinsi Jatim yang tidak terawat atau dalam artian terlantar dan tidak bermanfaat,” tandasnya.

Sementara itu, Wakil Gubernr Jatim, Emil Elestianto Dardak, mengatakan akan mengoptimalkan alokasi anggaran. “Membuat kita bisa lebih lagi memastikan memadainya sumber keunagan untuk pengelolaan sekolah untuk mendungkung Tistas,” tandasnya.

Dia juga mengungkapkan, bahwa pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) cukup penting. Untuk itu pihaknya akan akan membahas bersama sama dan melihat untuk dilakukan pencermatan lebih lanjut. (*)

Reporter : Lutfi |Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.