
Madiun - Perpanjangan masa belajar di rumah oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur untuk jenjang SMA dan SMK ditanggapi lain oleh para siswa. Merasa mengaku sudah kangen dengan sekolah dan jenuh belajar di rumah.
Selain itu, siswa juga merasa belajar di rumah tidak seobtimal ketika belajar di sekolahan. Hal itu diungkapkan salah satu siswa, Nina Afriyani pelajar kelas 2 SMA di Kota Madiun. Dia merasa kegiatan belajar selama masa pandemi ini kurang optimal.
Selain itu ia juga kerap merasa jenuh apabila terus menerus bimbingan online belajar di rumah. Menurutnya, ketika belajar di sekolah ia bisa berkomunikasi beradu pendapat bahkan sesekali bercanda gurau untuk sekedar mengumpulkan mood belajarnya.
"Kalau di sekolah guyon (bercanda) itu ternyata efektif untuk mengumpulkan mood belajar kita. Pokoknya saya kangen masa-masa di sekolah bersama teman-teman," katanya, Rabu (22/4/2020).
Nina sapaan lekatnya menambahkan, kendati ditunjang dengan fasilitas IT yang memadai seperti smartphone, laptop, dan wifi, menurutnya tetap saja kurang membantu mengusir rasa suntuk yang kerap mendera.
"Ya, memang kita bisa telfon atau vc (video call) ya, tapikan tetap saja, rasanya beda seperti saat ketemu langsung," ungkapnya.
Sedangkan, Nasrul Afandi, yang juga pelajar kelas 1 SMK di Kota Madiun mengaku pasrah dengan keputusan pemerintah. Karena ia meyakini langkah dan kebijakan yang telah diambil sudah berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang sesuai dengan kondisi negara sekarang.
"Saya lebih realistis aja lah mas, ya namanya musibah seperti ini. Terhambat sih pasti, tapi kita ya tetap harus menjalani. Semoga wabah ini cepat berlalu," singkatnya.
Semantara itu, Walikota Madiun, Maidi mengatakan bahwa pihaknya akan mengikuti kebijakan pemerintah pusat maupun provinsi Jatim terkait masa belajar. “Kebijakan belajar di rumah kan sebelumnya sampai tanggal 21 April, kita undur lagi. Karena walaupun Kota Madiun tidak penerapan sosial berskala besar (PSBB) tetapi yang sifatnya linier (dari pemerintah pusat dan Pemprov Jatim) kita diperintah ya kita lakukan,” ungkap Walikota.
Dengan diterapkannya kebijakan itu, ia menghimbau seluruh siswa tetap belajar dari rumah masing-masing dengan memanfaatkan sarana pembelajaran yang ada. Pun pemkot juga telah memasang akses internet gratis di setiap RT, sehingga dapat mempermudah interaksi antara guru dengan siswa untuk mendapatkanmateri pembelajaran maupun ilmu pengetahuan.
Orang nomor satu di Kota Madiun ini berharap, siswa tidak menjadikan wabah virus corona sebagai alasan untuk tidak belajar. Sebab, ketika proses kegiatan belajar mengajar di sekolah kembali normal, tugas yang diberikan guru kepada siswa akan dievaluasi. Karenanya, ia juga meminta peran serta orang tua untuk selalu mengawasi putra putrinya dengan baik. (sur)