
Madiun - Dampak penertiban Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa kota-kota besar di Indonesia membuat PT Daop 7 Madiun Jawa Timur (Jatim) hanya mengoperasionalkan dua unit kereta api (KA) saja.
Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko mangatakan kedua KA yang masih beroperasi tersebut yakni Rangga Jati jurusan Cirebon ke Jember dan Wijaya Kusuma dari Cilacap ke Ketapang Banyuwangi.
"Mulai ada informasi wabah ini wilayah masing-masing PT KAI mengambil langkah, salah satunya dengan pembatasan KA. Apalagi Surabaya menyusul PSBB," papar Ixfan, Rabu (22/4/2020).
Lebih lanjut ia menjelaskan, selain hanya mengoperasionalkan dua unit KA, PT KAI Daop 7 juga kembali membatalkan empat perjalanan kereta api (KA) per 24 April 2020 hingga 30 April 2020. Sebelumnya, telah dilakukan pembatalan 40 perjalanan KA yang melintas maupun yang berangkat dari wilayah Daop 7 Madiun
Empat KA yang dibatalkan tersebut yaitu KA 71 (Bima) relasi Surabaya Gubeng - Gambir, KA 72 (Bima) relasi Gambir - Surabaya Gubeng, KA 293 (Kahuripan) relasi Blitar - Kiaracondong Bandung dan KA 294 (Kahuripan) relasi Kiaracondong Bandung - Blitar.
Jadi, lanjut Ixfan total perjalanan KA yang dibatalkan menjadi 44 KA. "Bagi penumpang yang sudah terlanjur memesan tiket pada tanggal tersebut, bisa dilakukan pembatalan secara online melalui aplikasi KAI Access, bea tiket dikembalikan 100 persen dan uang pembatalan akan dibayarkan dalam waktu 30-45 hari secara transfer," jelasnya.
Masih Ixfan, adanya pembatalan di beberapa perjalanan KA tersebut sebagai bentuk dukungan PT KAI terhadap kebijakan pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19.
PT KAI secara umum dan khususnya Daop 7 Madiun telah melakukan protokol kesehatan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Salah satu alasan pembatalan, untuk memaksimalkan program Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Sampai kapan? Kalau informasi dari pusat Bandung, terkait dengan pembatalan KA ini disesuaikan dengan intruksi pemerintah. Bisa diperpanjang bisa juga tidak, dengan kata lain presentasi penyebaran virusnya menurun dan normal ya kita kembalikan kondisinya seperti semula," pungkasnya. (Sur)