20 April 2025

Get In Touch

Ketua DPRD Optimis Jatim Menjadi Motor Penggerak Menuju Indonesia Emas

Suasana rapat paripurna Hari Jadi ke-77 Provinsi Jatim di DPRD Jatim.
Suasana rapat paripurna Hari Jadi ke-77 Provinsi Jatim di DPRD Jatim.

SURABAYA (Lenteratoday) – Peringatan Hari Jadi ke-77 Provinsi Jawa Timur diharapkan menjadi momentum yang telah untuk mengimplementasikan optimis Jatim Bangkit. Sehingga, Jatim mampu menjadi motor penggerak dalam menyongsong Indonesia emas pada tahun 2045 mendatang.

Optimisme yang cukup tinggi tersebut termaktub dalam harapan yang disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur, Kusnadi, dalam sambutannya pada Rapat Paripurna Peringatan Hari Jadi ke-77 Provinsi Jatim, Rabu (12/10/2022) sore.

Kusnadi menyampaikan bahwa salah satu modal untuk menggapai cita-cita sebagai motor penggerak Indonesia emas mendatang adalah rasa saling mengasihi yang telah tertanam di dalam diri masyarakat Jawa Timur. Sehingga, lanjut Kusnadi, rasa saling mengasihi tersebut akan melahirkan jiwa kegotongroyongan.

“Kita akhirnya berperan dan berkarya untuk membangun Jatim sekecil apapun prestasi dan inovasi yang telah dilakukan oleh seluruh rakyat Jatim, oleh saudara-saudara yang pada sore hari turut hadir. DPRD Provinsi Jawa Timur sangat mengapresiasi dan sangat berterima kasih karena telah berkarya demi Provinsi Jatim. Oleh karena itu, mari mulai dari Jatim kita bangun Indonesia, kita bangun nusantara, kita songsong Indonesia emas 2045,” kata Kusnadi.

Lebih lanjut, Polisi PDI Perjuangan ini juga menandaskan bahwa nantinya Jatim akan mampu menjadi mercusuar bagi lahirnya Indonesia emas. Terlebih lagi, dalam sejarah Jatim pernah memiliki kerajaan yang tidak kalah dari kerajaan di Eropa dan kerajaan besar lain. Dulunya di Jatim ada dua kerajaan besar bahkan kekuasaannya melebihi kekuasaan kerajaan besar di Eropa. Jatim memiliki Singhosari dan Majapahit.

Di satu sisi, saat ini, Jatim juga tengah membangun dua kawasan ekonomi khusus (KEK) yang akan segera beroperasi di Jatim yaitu KEK Singhasari di Malang dan di Gresik. Di dalam kawasan KEK Gresik sendiri tengah dibangun smelter terbesar. Sedangkan untuk KEK Singhasari di kabupatan Malang merupakan sinergi antara bisnis pariwisata dan bisnis ekonomi.

“Apabila kedua pembangunan KEK itu bisa terlaksana, maka akan membawa dampak yang luar biasa bagi tenaga kerja di provinsi Jawa Timur dalam rangka kita bersama-sama mengurangi adanya pengangguran terbuka yang masih menjadi masalah di Provinsi Jatim,” Tandas Kusnadi.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jatim, Awar Sadad yang memimpin rapat paripurna mengatakan bahwa momentum peringatan hari jadi ini patut dijadikan reflesi dan introspeksi dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga, sebagai generasi penerus bangsa khususnya masyarakat Jawa Timur mempunyai tanggung jawab dalam meneruskan pembangunan di Jawa Timur.

“Apakah kita akan menjadi provinsi yang pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat dan itu kuncinya adalah sinergi antara Indrapura (DPRD Jatim) dan jalan Pahlawan (Pemprov Jatim) saling men-support, harus saling mendukung, harus saling memberikan koreksi, masukan-masukan. Karena itulah yang akan membuat situasi membaik, baik secara ekonomi, secara sosial, juga secara politik. Yang paling penting, sehingga apa yang dijadikan sebagai jargon optimis Jatim bangkit tidak sekedar menjadi jargon semata tapi benar-benar bisa terealisasikan,” ujarnya.

Terpisah, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim, Sri Untari Bisowarno menandaskan bahwa berbagai lika-liku dan dinamika sejarah Bangsa Indonesia telah banyak terukir di Bumi Majapahit. Seiring bertambahnya usia Provinsi Jawa Timur, tentu harus menjadi tonggak sejarah baru bagi Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

"Kita masih punya PR terkait dengan kemiskinan ekstrem, hanya banyak proses pembangunan yang bisa kita lihat. Juga kekompakan antara kabupaten/kota bersama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan stimulus, sehingga Jawa Timur bisa menjadi provinsi yang kuat di dalam pemulihan kembali pasca Covid-19," ungkap Sri Untari, Rabu (12/10/2022).

Disamping itu, Sri Untari menilai masyarakat Jawa Timur memiliki tingkat kekompakan, toleransi, dan kesalehan penduduk yang cukup tinggi. Hal ini, menurutnya, dapat menjadi instrumen yang bisa menstimulus upaya-upaya pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah sehingga mendapatkan capaian yang optimal.

"Gubernur juga menyampaikan tentang IKI (Inisiasi, kolaborasi, dan inovasi) ini satu hal yang progresif, dalam hal ini. Karena kita bisa menjawab berbagai tantangan didepan mata dengan melalui Inisiasi, Kolaborasi, dan Inovasi," terangnya.

Melalui konsep IKI ini, Untari berharap agar Jawa Timur dapat semakin matang dalam memberikan mengakomodasi, melayani, dan memfasilitasi masyarakatnya untuk bisa bergerak bangkit bersama.

Terlebih, semangat inisiasi, kolaborasi, dan inovasi ini telah menjadi budaya yang mendarah daging di Jawa Timur sedari dahulu. Sejarah mencatatkan, Jawa Timur sebagai episentrum dari setiap peristiwa-peristiwa besar yang terjadi di Republik ini baik semasa kerajaan, hingga kemerdekaan.

Dimulai dari masa Majapahit, kemudian pra kemerdekaan dengan lahirnya organisasi ebangsaan Boedi Oetomo, hingga lahirnya tokoh-tokoh besar seperti Bung Karno, Bung Tomo, Kyai Hasyim Asy'ari, dan banyak pejuang yang memiliki andil besar dalam perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia.

"Maka Jawa Timur memiliki DNA semangat kebangkitan yang sangat luar biasa. Terbukti di era pandemi kita tidak terlalu lama untuk bangkit kembali. Melihat segala sesuatu dengan keutuhan, kekuatan, dan tekad kita bersama-sama," kata Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur tersebut.

Semetara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan ada jurus jitu untuk bisa membawa Jatim bangkit dan lebih baik. “Di hari jadi Jawa Timur ke-77 ini saya mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur untuk mengembangkan kembali daya inisiatif kita, daya kolaborasi kita dan daya inovasi kita ditengah zaman yang terus bergerak. “IKI” Jawabane Jatim menjawab ancaman yang ada dihadapan kita,” ungkap Khofifah saat memberikan sambutan.

Menurut Khofifah, IKI cukup ampuh menghadapi kondisi global jika diterapkan secara konsisten dan berkelanjutan di seluruh bidang kehidupan. Mengingat pergerakan gagasan, jasa, barang, perdagangan, data dan informasi baik  antar kota, antar bangsa dan negara adalah keniscayaan ummat manusia.

Pada era ketika semua hal bergerak dan tidak ada yang diam, kata dia, maka komunitas politik negara bangsa atau provinsi dan kota yang sanggup menyatu padukan inisiatif, kolaborasi dan inovasi sebagai daya cipta warganyalah yang dapat tetap hidup dan mengembangkan kehidupan ekonomi, politik dan sosial budayanya lebih manusiawi. (*)

Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.