27 April 2025

Get In Touch

Sebanyak 19 Desa di Kota Batu Resmi Berstatus Mandiri, Pemkot: Wujud Visi Desa Berdaya, Kota Berjaya

Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar bersama Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, setelah memberikan piagam sebagai bentuk apresiasi dalam peningkatan percepatan pembangunan desa di Kota Batu.
Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar bersama Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, setelah memberikan piagam sebagai bentuk apresiasi dalam peningkatan percepatan pembangunan desa di Kota Batu.

BATU (Lenteratoday) – Sebanyak 19 desa di Kota Batu telah menyandang status sebagai Desa Mandiri. Hal tersebut merupakan upaya Pemerintah Kota Batu dalam percepatan pembangunan desa secara berkelanjutan dengan meningkatkan pembangunan infrastruktur kewilayahan, dan pemberdayaan kawasan perdesaan yang berkualitas dan berwawasan lingkungan.

“Sesuai Indeks Desa Membangun (IDM). Bahwa jika sebelumnya hanya terdapat 4 desa mandiri dari 19 desa, sekarang seluruh desa di Kota Batu telah berstatus Mandiri,” ujar Dewanti Rumpoko, selaku Wali Kota Batu, dalam sambutannya pada acara Upacara Peringatan HUT Kota Batu ke 21 sekaligus Peringatan HUT Prov. Jatim ke 77, Senin (17/10/2022).

Selain terkait status sebagai Desa Mandiri, Dewanti juga menyampaikan bahwa terdapat 3 desa yang juga masuk dalam 10 peringkat tertinggi IDM, yakni Desa Oro-oro Ombo dan Desa Sidomulyo di Kecamatan Batu, serta Desa Punten di Kecamatan Bumiaji.

Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar ketika memberikan piagam penghargaan Desa Mandiri kepada Salah Satu Kepala Desa di Kota Batu

“Ketiga desa tersebut menjadi desa mandiri dan masuk sebagai ranking tertinggi secara nasional adalah bukti keseriusan seluruh komponen desa dalam mewujudkan pembangunan yang maksimal. Perlu diketahui juga bahwa sebelumnya Desa Oro-oro Ombo ini sebelumnya merupakan desa tertinggal. Tapi saat ini sudah melesat dan masuk jadi salah satu desa mandiri yang tertinggi di Indonesia,” paparnya.

Lebih lanjut, seiring dengan terus meningkatnya alokasi anggaran pembangunan yang diberikan Pemkot Batu kepada 19 Desa tersebut. Diharapkan oleh Dewanti agar status Desa Mandiri dapat menjadi pemerataan pemberdayaan di tingkat pedesaan untuk terus tumbuh, baik berdasarkan Indeks Ketahanan Sosial, Indeks Ketahanan Ekonomi, dan Indeks Ketahanan Lingkungan yang menjadi dasar dalam mengukur IDM.  

Terpisah, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) yakni Abdul Halim Iskandar mengapresiasi kinerja Wali Kota Batu atas komitmen dan kerja kerasnya dalam mendorong percepatan pembangunan desa, sehingga seluruh desa di Kota Batu mencapai status sebagai Desa Mandiri.

“Jadi setiap tahun kan memang ada indeks desa membangun. Itu secara otomatis akan melihat skoring secara sistemik dan tidak ada campur tangan siapapun. Alhamdulillah di tahun 2022 ini, seluruh desa di Kota Batu itu mandiri, dan ini untuk pertama kalinya di Indonesia adalah level Kota yang tentu beda dengan Kabupaten,” papar Abdul Halim Iskandar, selaku Mendes PDTT, ditemui usai menghadiri Upacara Peringatan HUT Kota Batu ke 21 sekaligus Peringatan HUT Prov. Jawa Timur ke 77, Senin (17/10/2022).

Dikatakan oleh Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar, di Indonesia saat ini sudah tercatat 6632 desa Mandiri dari 74961 desa yang ada. Oleh karena itu, pemberian lencana dan piagam penghargaan kepada Kepala Desa dari 19 Desa Mandiri di Kota Batu tersebut sebagai upaya untuk memicu desa-desa lain agar mengalami peningkatan.

“Itulah makanya kami terus menggenjot agar tiap tahun selalu ada peningkatan. Salah satu langkahnya adalah kita berikan apresiasi, pertama kita berikan piagam penghargaan kepada kepala desanya, kemudian kita juga memberikan lencana. Hal tersebut kami lakukan untuk memicu kepada desa desa lain sekaligus memberikan informasi kepada masyarakat desanya bahwa mereka ini termasuk dalam desa yang mandiri,” jelasnya.

Alasan selanjutnya yang menjadi pemicu pemberian apresiasi, dilanjutkan Gus Halim, yakni adalah SDGs (Sustainable Development Goals) Desa. Karena jelas, menurutnya bahwa sasaran yang pertama adalah Desa Tanpa Kemiskinan dan hak tersebut menjadi harapannya agar dapat terus melahirkan semakin banyak desa tanpa kemiskinan di Indonesia.

“Pemberian apresiasi yang kedua ini dimaksudkan agar desa desa tanpa kemiskinan lainnya terus muncul di Indonesia mulai hari ini. Kita baru identifikasi ada sekitar 50 sampai 100 desa di Indonesia yang sudah masuk dan layak sebagai desa tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, dan desa peduli pendidikan serta desa yang melibatkan perempuan dalam pembangunannya,” pungkasnya.

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.